Suara.com - Anak-anak mungkin dianggap wajar jika mengompol saat tidur. Secara kesehatan, ngompol pada anak yang masih di bawah usia 5 tahun termasuk dalam masa tumbuh kembang.
"Proses berkemih, baik pada saat bangun dan juga saat tidur adalah bagian terakhir dari proses tumbuh kembang," kata Dokter spesialis urologi Dr. dr. Irfan Wahyudi. Sp. U(K)., dalam webinar dari Eugenia Communication, Jumat (18/12/2020).
Namun, jika anak usia di atas lima tahun bahkan juga orang dewasa masih mengompol saat tidur, bisa jadi mengalami gangguan enuresis.
Irfan menjelaskan bahwa pada orang normal, produksi urin saat malam hari harusnya berkurang karena peningkatan aktivitas hormon arginin vasopresin. Hormon itu bertugas menyerap kembali air dalam tubuh sehingga produksi urin saat malam hari berkurang.
Baca Juga: Ayah Ibu Dipenjara, Bocah Malah Dianiaya Paman Gegara Sering Ngompol
Namun pada pengidap enuresis hal itu tidak terjadi. Atau pun, menurut Irfan, sekitar 60-70 persen anak dengan enuresis memiliki kadar hormon arginin vasopresin yang sedikit.
"Ada juga beberapa kondisi kantung kemih anak memang lebih kecil daripada usianya atau kantung kemih sensitif," jelasnya.
Faktor lain yang juga dianggap jadi penyebab enuresis, khususnya pada anak-anak, karena ketidakmampuan untuk bangun saat kantung kemih sudah bangun. Karena normalnya, tubuh memiliki sistem alarm untuk mengingatkan otak bahwa kantung kemih penuh dan akan bangun secara otomatis.
Untuk mengatasi ngompol tersebut, Irfan menyarankan, sebaiknya anak tidak terlalu banyak minum dan dibiasakan untuk berkemih sebelum tidur. Tetapi, ia juga mengingatkan agar asupan cairan anak tetap harus terpenuhi.
"Memberikan asupan cairan cukup, setidaknya enam gelas per hari. Kurangi asupan cairan saat malam hari, dan berkemih secara teratur paling tidak enam kali dalam satu hari," saran dokter Irfan.
Baca Juga: Atta Halilintar Sampai Ngompol Buktikan Cinta ke Aurel Hermansyah