Suara.com - Ada satu kondisi di mana seseorang dapat terangsang atau memiliki ketertarikan seksual terhadap dirinya sendiri, dan ini disebut dengan autoseksual.
Seorang autoseksual mungkin akan merasa terangsang hanya dengan melihat tubuhnya sendiri, atau menikmati masturbasi sambil memikirkan atau membayangkan diri mereka sendiri.
Sama seperti identitas seksual yang lain, autosexuality memiliki spektrum pengalaman dan perasaan yang luas.
"Ini bisa berarti 'lebih dari' atau 'hanya sekadar' mengalami ketertarikan atau terangsang oleh orang lain," Lindsay Fram, MPH, pendidik seksualitas dan seorang penulis Above the Waist: Sexuality Education Beginning with the Brain.
Baca Juga: Studi Sebut Biseksual Lebih Rentan Alami Kasus Pelecehan Seksual
Emmalinda MacLean, direktur program di More Than Sex-Ed, proyek pendidikan nirlaba Community Partners yang berbasis di Los Angeles, AS, mengatakan autoseksual berbeda dengan aseksual.
Aseksual berarti tidak mengalami ketertarikan seksual sama sekali, lapor Health. Ini juga berbeda dengan narsisme, yang salah satu tandanya adalah kebutuhan perhatian yang berlebihan dan kurangnya empati.
"Autoseksual memperoleh kesenangan yang dalam dari momen seksual privat dan pribadi, bukan dari orang lain," jelas Fram.
Semua orang memang dapat terangsang oleh diri sendiri dalam tingkat tertentu, seperti saat mengenakan pakaian seksi atau berfantasi tentang pengalaman seksual masa lalu.
Fram menambahkan, autoseksual sangat berbeda.
Baca Juga: Wow, Ternyata Hari Lahir Freddie Mercury Jadi Inspirasi Hari Biseksual
"Seorang yang 'khusus' autoseksual, atau bahkan 'ekslusif', terangsang oleh tubuhnya sendiri dan tidak mengalami tingkat atau intensitas gairah seksual yang sama dari orang lain seperti yang mereka dapatkan dari citra diri mereka sendiri," lanjutnya.
Namun, Fram menekankan bukan berarti seorang autoseksual tidak dapat memiliki hubungan seksual dan romantis dengan orang lain.