Hewan Bisa Terinfeksi Virus Corona, Hal Inilah yang Ditakutkan Ilmuwan

Jum'at, 18 Desember 2020 | 15:15 WIB
Hewan Bisa Terinfeksi Virus Corona, Hal Inilah yang Ditakutkan Ilmuwan
Ilustrasi anjing pomeranian. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa laporan telah menunjukkan bahwa virus corona Covid-19 tidak hanya dapat menginfeksi manusia, tetapi juga hewan.

Pada 13 Desember lalu, Departemen Pertanian AS (USDA) melaporkan seekor cerpelai liar di Utah, AS terinfeksi SARS-CoV-2 (virus corona penyebab Covid-19).

Beberapa spesies yang diketahui telah terinfeksi sejauh ini adalah kucing, anjing, harimau, puma, cerpelai, dan yang terbaru, macan tutul salju. Hingga kini ilmuwan masih terus menyelidiki masalah berapa banyak lagi hewan yang berpotensi terkena Covid-19.

Jonathan Runstadler, dokter hewan di Tufts University, menjalankan studi pengawasan terhadap hewan yang diperiksa dan dirawat di klinik hewan sekolahnya.

Baca Juga: Begini Strategi Media Luar Negeri Beradaptasi di Tengah Pandemi Covid-19

Ia menemukan, beberapa persen dari anjing dan kucing peliharaan telahh mengembangkan antibodi SARS-CoV-2. Artinya, hewan-hewan tersebut pernah mengalami infeksi dan tubuhnya meningkatkan respons kekebalan terhadap virus.

Ilustrasi kucing (Unsplash)
Ilustrasi kucing (Unsplash)

"Tidak diketahui dari mana asal infeksi atau virus yang mereka tangkap, tetapi kemungkinan tertinggi adalah virus berasal dari anggota keluarga di rumah," kata Runstadler, dilansir dari Vox.

Ia menambahkan, secara keseluruhan tidak banyak hewan yang terinfeksi. Tetapi, jelas bahwa kucing dan anjing dapat terkena infeksi virus corona Covid-19.

Runstadler menduga kucing tampaknya lebih rentan daripada anjing, meski hewan tersebut tidak terlihat sakit parah.

Namun, anjing merupakan spesies yang sangat beragam.

Baca Juga: Kapolres Jakpus ke Simpatisan Rizieq: Silakan Bubar, Ada Pandemi Covid-19

"Jadi mungkin saja ada ras atau jenis anjing tertentu yang lebih rentan. Kami belum mengetahuinya," ujar Stephanie Seifert, peneliti di sekolah kesehatan hewan global Universitas Negeri Washington, AS.

Binatang Cerpelai (Wikipedia)
Binatang Cerpelai (Wikipedia)

Ada hewan lain yang terbukti jauh lebih rentan. Tidak hanya terhadap infeksi, tetapi juga penyakit parah dan bahkan, kematian.

Di Denmark, pihak berwenang memerintahkan pemusnahan jutaan cerpelai setelah wabah terjadi di ratusan peternakan setempat.

Mereka bukan hanya mengkhawatirkan bahwa virus akan membuat cerpelai sakit, tetapi virus tersebut telah menular dari cerpelai dan dapat kembali ke manusia, dengan beberapa perubahan genetik pada protein lonjakan yang digunakan virus untuk memasuki sel.

"Jika virus menyebar pada spesies baru, hasilnya benar-benar tidak dapat diprediksi," jelas Angela Rasmussen, ahli virologi di Pusat Sains dan Keamanan Kesehatan Global Georgetown.

Virus ini terus bermutasi, berubah secara halus. Ketika memasuki spesies baru, sistem kekebalan spesies tersebut membuat virus menjadi jenis virus yang telah diubah secara lebih berbeda.

"Pertanyaan sebenarnya adalah apakah itu (virus) akan berubah dengan cara yang kurang lebih (akan) merugikan populasi manusia," sambung Rasmussen.

Saat ini, tidak ada bukti yang jelas apakah ada perubahan genetik di peternakan cerpelai membuat virus lebih 'kuat'. Tetapi otoritas kesehatan Denmark tidak mau mengambil risiko sehingga mereka memilih untuk membinasakan semua cerpelai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI