Suara.com - Beberapa laporan telah menunjukkan bahwa virus corona Covid-19 tidak hanya dapat menginfeksi manusia, tetapi juga hewan.
Pada 13 Desember lalu, Departemen Pertanian AS (USDA) melaporkan seekor cerpelai liar di Utah, AS terinfeksi SARS-CoV-2 (virus corona penyebab Covid-19).
Beberapa spesies yang diketahui telah terinfeksi sejauh ini adalah kucing, anjing, harimau, puma, cerpelai, dan yang terbaru, macan tutul salju. Hingga kini ilmuwan masih terus menyelidiki masalah berapa banyak lagi hewan yang berpotensi terkena Covid-19.
Jonathan Runstadler, dokter hewan di Tufts University, menjalankan studi pengawasan terhadap hewan yang diperiksa dan dirawat di klinik hewan sekolahnya.
Ia menemukan, beberapa persen dari anjing dan kucing peliharaan telahh mengembangkan antibodi SARS-CoV-2. Artinya, hewan-hewan tersebut pernah mengalami infeksi dan tubuhnya meningkatkan respons kekebalan terhadap virus.

"Tidak diketahui dari mana asal infeksi atau virus yang mereka tangkap, tetapi kemungkinan tertinggi adalah virus berasal dari anggota keluarga di rumah," kata Runstadler, dilansir dari Vox.
Ia menambahkan, secara keseluruhan tidak banyak hewan yang terinfeksi. Tetapi, jelas bahwa kucing dan anjing dapat terkena infeksi virus corona Covid-19.
Runstadler menduga kucing tampaknya lebih rentan daripada anjing, meski hewan tersebut tidak terlihat sakit parah.
Namun, anjing merupakan spesies yang sangat beragam.
Baca Juga: Begini Strategi Media Luar Negeri Beradaptasi di Tengah Pandemi Covid-19
"Jadi mungkin saja ada ras atau jenis anjing tertentu yang lebih rentan. Kami belum mengetahuinya," ujar Stephanie Seifert, peneliti di sekolah kesehatan hewan global Universitas Negeri Washington, AS.