Suara.com - Inggris telah menjadi negara pertama yang menggunakan suntikan vaksin Pfizer untuk virus corona Covid-19. Pemerintah Inggris pun telah membuat daftar kelompok prioritas yang akan mendapatkan suntikan vaksin pertama.
Tapi, semua orang harus mendapatkan suntikan vaksin virus corona Covid-19 yang membutuhkan beberapa waktu. Termasuk anak dan orang dewasa yang berusia di bawah 50 tahun.
Saat ini, pekerja kesehatan dan orang usia 80 tahunan adalah kelompok yang akan mendapatkan vaksin virus corona pertama. Sedangkan, orang yang tidak termasuk dalam kelompok rentan itu harus menunggu lebih lama.
Para menteri Inggris dilansir dari Express, juga telah mengungkapkan 9 kelompok prioritas yang akan mendapatkan suntikan vaksin pertama, antara lain:
Baca Juga: Peneliti Harvard: Sinar Matahari Kuat Bisa Kurangi Penularan Virus Corona
- Penghuni panti jompo
- Setiap orang yang berusia 80 tahun ke atas
- Pekerja kesehatan dan perawatan sosial
- Orang usia 70 tahun ke atas yang rentan dan memiliki riwayat medis
- Orang usia 16 hingga 64 tahun dengan masalah kesehatan mendasar
Artinya dilansir dari Express, orang yang berusia 50 tahun tanpa masalah kesehatan mendasar perlu waktu untuk menunggu jadwal suntik vaksin virus corona Covid-19.
Mereka akan mendapat suntikan vaksin setelah semua kelompok dalam daftar prioritas sudah mendapatkannya. Meski begitu, otoritas Skotlandia mengatakan semua orang kemungkinan harus menunggu jadwal vaksin virus corona sampai pertengahan 2021.
Profesor Jason Leitch, direktur klinis nasional Skotlandia, mengatakan vaksinasi virus corona Covid-19 pada orang yang lebih muda tidak akan dimulai sampai musim panas.
Profesor Leitch juga mengatakan vaksinasi pada orang yang lebih muda juga tergantung pada ketersedian vaksin Oxford/AstraZeneca yang masuk dan menerima persetujuan.
"Karena, kami akan membutuhkan vaksin dalam jumlah besar untuk kelompok usia di bawah 50 tahun. Saya berharap vaksin bisa tersedia dan mulai disuntikkan pada setengah tahun pertama pada 2021," jelas Profesor Leitch.
Baca Juga: Berisiko Tularkan Virus Corona, Seberapa Aman Makan di Restoran?