Suara.com - Para orangtua pasti tahu betapa pentingnya 1000 hari pertama kehidupan (HPK) anak. Disebut sebagai periode emas, 1000 HPK dimulai sejak bayi berada di dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun. Apa yang membuat 1000 HPK ini begitu spesial, dan apa yang harus dilakukan orangtua di masa ini?
Menurut dr. Miza Afrizal, BMedSc, SpA, MKes, 1000 HPK adalah saat di mana organ-organ tubuh, terutama otak, berkembang dengan pesat. Pada otak, perkembangannya mencapai 80 persen di 2 tahun pertama ini.
"Jadi, kalau ada sesuatu yang kurang benar dari segi apapun di 1000 HPK ini, misalnya nutrisi, stimulasi, dll, maka kerusakannya bersifat irreversible, alias tidak bisa diubah lagi. Jadi sebisa mungkin, jaga anak sebaik-baiknya dari mulai di dalam kandungan sampai usia 2 tahun," katanya dalam Virtual Press Conference Zwitsal 1000 Hari Pertama Si Kecil, Kamis (17/12/2020).
Lebih lanjut dikatakan bahwa aspek 1000 HPK itu terbagi menjadi 3 major factor, yaitu asuh, asih, dan asah.
Baca Juga: Selain Stimulasi, Ini yang Dibutuhkan Anak Bantu Proses Belajarnya
Asuh adalah semua kebutuhan biologis anak, dimulai dari yang paling penting yaitu nutrisi. Sejak ibu hamil, nutrisi harus bagus. Kemudian ketika lahir harus IMD, kemudian diberi ASI, sampai MPASI di usia 6 bulan.
Kemudian imunisasi juga penting, jangan sampai anak sakit-sakitan. Barengi juga dengan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar anak untuk mendukung kesehatannya.
Berikutnya adalah asih, yaitu kebutuhan anak akan kasih sayang, perhatian, pujian, dan sebagainya,
Dan terakhir yang paling penting adalah asah.
"Asah itu stimulasi. Kalau asih dan asuh semua sudah bagus, tidak akan ada artinya jika anak tidak terstimulasi dengan baik," kata dr. Miza.
Baca Juga: Alami Kondisi Langka, Balita Ini Jadi Pasien Operasi Stimulasi Otak Termuda
Lalu, bagaimana cara menstimulasi anak yang baik? Dikatakan dr, Miza, pemberian stimulasi yang baik adalah yang sesuai dengan usia anak.
"Stimulasi setiap anak itu beda-beda, sesuai kemampuan anak. Orangtua jangan pernah memaksakan segala sesuatu yang anak belum bisa lakukan," tegas dr. Miza.
Misal, kemampuan anak untuk bisa duduk itu normalnya ada di rentang usia 4-7 bulan. Menurutnya, antara anak yang bisa duduk di usia 4 bulan dengan anak yang baru bisa duduk di usia 7 bulan, tidak bisa dibandingkan bahwa yang satu lebih pintar dan yang lain terlambat. Jadi, para orangtua sebaiknya tidak membanding-bandingkan kemampuan anak.
"Sering orangtua bertanya, mainan apa yang paling bagus untuk stimulasi anak? Saya jawab bahwa mainan yang paling bagus untuk anak sebelum usia 6 bulan adalah orangtuanya. Jadi, dengan mengajak anak bercanda, mengobrol," pungkas dr. Miza.