Psikolog: Pandemi Jadi Momentum Orangtua untuk Bermain Bersama Anak

Kamis, 17 Desember 2020 | 18:24 WIB
Psikolog: Pandemi Jadi Momentum Orangtua untuk Bermain Bersama Anak
Ilustrasi bermain bersama anak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari 9 bulan sudah masyarakat Indonesia beradaptasi dengan pandemi dan diminta untuk lebih banyak berada di rumah. Kondisi ini tentu membuat banyak orang merasa stres, baik orang dewasa maupun anak. Dan bermain bersama anak, disebut-sebut bisa jadi salah satu cara meredakan stres.

Orangtua dituntut memutar otak untuk bermain bersama anak selama pandemi, dengan menjalani berbagai macam kegiatan di dalam rumah.

“Orangtua perlu menoleransi beberapa hal dalam batas-batas tertentu, namun tetap dalam pengawasan dari orangtua,” ujar psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Psi, dalam pernyataannya secara virtual, Kamis (17/12/2020).

Jika bingung mengenai kegiatan bermain seperti apa yang sebaiknya dilakukan oleh anak, maka inilah saatnya orangtua untuk mengajak anaknya berdiskusi. Masa pandemi ini seharuskan menjadi momentum bagi orangtua untuk mendengarkan keluhan anaknya.

Baca Juga: Psikolog: Anak Belajar Banyak Lewat Bermain

“Sebenarnya, masa perkembangan psikis anak itu titik pusatnya bukan orangtua. Jadi, menjaga kesehatan mental remaja di masa pandemi seperti ini kuncinya adalah memberikan fasilitas untuk mereka,” jelas dia.

Selain itu, bermain bersama anak juga memberi manfaat banyak bagi tumbuh kembang anak. Salah satunya meningkatkan kemampuan coping untuk menghadapi dan mengatasi tantangan atau masalah dengan baik dan tenang.

“Bermain memberi banyak manfaat, seperti memperkaya wawasan tentang solusi masalah, meningkatkan rasa keberhasilan, mengasah koordinasi motorik, dan mengasah kemampuan sosial,” kata dia.

Anna juga menambahkan bahwa ada tiga konsep penting seputar dunia bermain anak. Pertama adalah ‘mainan’, yaitu alat yang digunakan. Ini bisa merupakan hasil karya anak. Lalu ‘permainan’, yaitu aktivitas yang diciptakan. Ini bisa membutuhkan mainan ataupun tanpa mainan.

Terakhir adalah ‘bermain’, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan dan memberikan banyak manfaat bagi anak. Dalam hal ini, orangtua juga bisa terlibat. Misal membantu anak untuk menciptakan mainan, mengusulkan permainan yang akan dilakukan, dan bermain bersama anak.

Baca Juga: Dokter Tekankan Pentingnya Waktu Bermain Anak untuk Kesehatannya

“Yang betul-betul memberikan manfaat buat anak bukanlah mainan atau permainan. Namun proses bermain yang dilakukan anak. Dengan demikian, anak bisa mendapatkan manfaat yang jauh lebih besar untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI