Suara.com - Memiliki anak juga perlu persiapan, terutama terkait dengan kesehatan ibu. Sebelum merencanakan kehamilan, ibu disarankan melakukan pemeriksaan hemoglobin (Hb) untuk mencegah terjadinya anemia.
Hemoglobin merupakan protein kaya zat besi dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Spesialis gizi dr. Nurul Ratna Mutu M. Gizi Sp. GK., menyampaikan, jika ibu hamil mengalami anemia bisa berdampak buruk pula pada bayinya.
"Dampaknya cukup serius. Saat akan merencanakan kehamilan cek dulu Hb. Karena dampak anemia meningkatkan kelahiran bayi prematur, berat badan lahir anak rendah. Harusnya kan yang normal minimal 2500 gram," jelas dokter Nurul dalam webinar bersama Danone Indonesia, Kamis (17/12/2020).
Selain itu, ibu hamil juga akan merasa mudah lelah, letih, dan lesu. Juga yang paling dikhawatirkan bisa terjadi komplikasi pendarahan saat persalinan.
Baca Juga: Catat, Ini Cara Hitung Batas Denyut Jantung Olahraga Ringan Untuk Bumil
"Ibu hamil saat melahirkan pasti ada pendarahan, karena anemia pendarahan bisa makin banyak," imbuh dokter Nurul.
Sehingga akibatnya Hb akan semakin turun selesai melahirkan. Kondisi itu yang bisa membahayakan kondisi ibu. Keluhan juga bisa dirasakan pada detak jantung dan pembuluh darah yang terlalu cepat, meskipun ibu tidak melakukan aktivitas berat, jelas dokter Nurul.
"Adanya pembesaran otot jantung. Ini sebenarnya mekanisme tubuh secara otomatis karena kekurangan zat besi di dalam komponen darah. Sedangkan sel-sel dalam tubuh membutuhkan oksigen yang dibawa oleh sel darah merah yang mengandung zat besi," paparnya.
Nurul menjelaskan, lantaran kandungan Hb yang rendah, otot jantung akan berusaha keras memompa lebih banyak darah agar kebutuhan oksigen dalam sel tubuh tetap tercukupi. Akibat kerja jantung lebih berat, otot jantung pun membesar dari ukuran normal.
Baca Juga: Tega! Mau Lahiran Ibu Hamil Malah Ditelantarkan Pihak RS, Keluarga Ngamuk