IDAI Rilis Jadwal Imunisasi Anak 2020, Ini 13 Poin Pentingnya

Kamis, 17 Desember 2020 | 12:23 WIB
IDAI Rilis Jadwal Imunisasi Anak 2020, Ini 13 Poin Pentingnya
Ilustrasi anak imunisasi. (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ikatan Dokter Indonesia atau IDAI merilis jadwal imunisasi anak 2020 untuk usia 0-18 tahun. Perubahan ini disesuaikan dengan berbagai penyakit yang bisa mengancam anak bahkan hingga menyebabkan kematian, terlebih saat dan setelah pandemi Covid-19.

Cukup banyak perbedaan yang terlihat di jadwal imunisasi terbaru rekomendasi IDAI ini jika dibandingkan dengan jadwal imunisasi sebelumnya. Nah, apa saja perubahannya? Berikut hasil rangkuman suara.com mengenai perubahan jadwal imunisasi anak rekomendasi IDAI tahun 2017 dan yang terbaru tahun 2020.

IDAI Rilis Jadwal Imunisasi Anak 2020. (Sumber: IDAI)
IDAI Rilis Jadwal Imunisasi Anak 2020. (Sumber: IDAI)

1. Terdapat 15 jenis imunisasi wajib
Jika pada jadwal sebelumnya ada 16 imunisasi wajib untuk anak, di jadwal terbaru ada gabungan pemberian vaksin, yaitu vaksin MR dan MMR sehingga jumlahnya menjadi 15 imunisasi wajib.

2. Tambahan vaksin Hepatitis B
Jika dijadwal sebelumnya imunisasi Hepatitis B hanya wajib diberikan 4 kali sampai usia anak 4 bulan, tapi di jadwal terbaru IDAI memberikan rekomendasi booster atau perlindungan jangka panjang hepatitis B diberikan untuk ke-5 kalinya, pada saat anak berusia 18 bulan.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Pengaruhi Imunisasi Anak, ini Survei Save The Children!

3. Batasan pemberian BCG
Di jadwal sebelumnya IDAI mewajibkan vaksin BCG atau Bacillus Calmette–Guérin untuk mencegah tuberkulosis (TB) diberikan sesegera mungkin sebelum anak berusia 1 bulan.

Sedangkan di jadwal terbaru, orangtua diberikan keleluasaan karena vaksin boleh diberikan maksimal sampai anak berusia 2 bulan.

4. Vaksin DTP
Imunisasi DTP untuk mencegah penyaklit difteri, pertusis, dan tetanus di jadwal sebelumnya, suntikan vaksin wajib diberikan sebanyak 3 kali, masing-masing satu suntikan saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.

Di jadwal imunisasi terbaru, untuk memberikan perlindungan jangka panjang, suntikan keempat diberikan saat anak berusia 18 bulan. Selanjutnya suntikan kelima diberikan saat anak berusia antara 5 hingga 7 tahun. Sedangkan di jadwal sebelumnya hanya saat anak berusia 5 tahun.

5. Vaksin PCV
Pneumococcal conjugate vaccine (PCV) merupakan imunisasi wajib untuk melindungi balita dari bakteri Streptococcus pneumoniae atau yang lebih sering disebut kuman pneumokokus yang melindungi anak dari pneumonia.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Corona Covid-19, IDAI Imbau Imunisasi Anak Lanjut Terus

Pada jadwal terbaru, imunisasi keempat diberikan pada saat usia anak 12 hingga 15 bulan, sedangkan di jadwal sebelumnya direkomendasikan saat anak berusia 15 hingga 18 bulan. Namun tetap imunisasi wajib PCV diberikan sebanyak 3 kali, masing-masing saat anak berusia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.

6. Vaksin influenza jadi vaksin wajib
Jika sebelumnya vaksin influenza hanya diberikan setiap 1 tahun sekali, tapi pada jadwal imunisasi terbaru vaksin influenza jadi vaksin wajib yang diberikan pertama kali saat anak berusia 6 bulan.

Selanjutnya, dimulai usia anak 18 tahun, agar memberikan perlindungan maksimal diberikan setiap tahun.

7. Ada vaksin MR dan MMR digabung
Pada jadwal sebelumnya, vaksin MR untuk mencegah rubella dipisah, kini pemberiannya dibarengi dengan vaksin MMR untuk mencegah gondongan dan campak.

Adapun jadwalnya, vaksin MR wajib diberikan saat anak berusia 9 bulan. Sedangkan saat anak berusia 18 bulan dan antara usia 5 hingga 7 tahun, MR diberikan bersamaan dengan vaksin MMR untuk meningkatkan memberikan perlindungan maksimal.

8. Imunisasi varisela
Imunisasi untuk mencegah cacar air ini, di jadwal terbaru diberikan wajib saat anak berusia 12 hingga 18 bulan, diberikan 2 kali dengan jarak 6 minggu hingga 3 bulan.

Berbeda dengan jadwal sebelumnya, imunisasi varisela kini diberikan 1 kali saat anak berusia antara 12 bulan hingga 18 tahun, tapi ada penjelasan mendalam tentang ini.

9. Imunisasi Hepatitis A dimajukan
Jika pada jadwal sebelumnya imunisasi hepatitis A diberikan menunggu anak berusia 24 bulan, tapi di jadwal terbaru imunisasi diberikan saat anak berusia 12 bulan hingga 24 bulan.

Imunisasi Hepatitis A berikan sebanyak 2 kali, saat anak berusia 12 hingga 24 bulan.

10. Imunisasi tifoid jadi wajib
Pada jadwal imunisasi sebelumnya, vaksinasi untuk penyakit tifus ini diberikan pada saat anak berusia 24 bulan hingga 18 tahun. Di jadwal terbaru, pemberian imunisasi tifoid wajib diberikan pada saat anak berusia 24 bulan saja. Kemudian setelahnya saat anak berusia 5 tahun, imunisasi diberikan setiap 3 tahun sekali.

11. Vaksin HPV
Imunisasi untuk mencegah infeksi Human Papilloma Virus, yang melindungi dari penyakit kanker serviks, pada jadwal terbaru diberikan sebanyak 2 kali antara usia 9 hingga 14 tahun.

12. Imunisasi dengue
Imunisasi ini melindungi anak dari penyakit demam berdarah, diberikan mulai anak berusia 9 hingga 18 tahun. Diberikan sebanyak 3 kali, dengan jarak pemberian 6 bulan.

13. Imunisasi JE
Pemberian vaksin Japanese encephalitis (JE) wajib diberikan saat anak berusia 9 bulan bagi anak di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis. Untuk memberikan perlindungan maksimal, vaksin bisa diberikan booster saat anak berusia 1 hingga 2 tahun setelah suntikan pertama.

Vaksin JE diberikan sebagai bentuk perlindungan terhadap penyakit radang otak yang disebabkan virus Japanese encephalitis yang ditemukan pada babi dan burung. Penularannya terjadi lewat nyamuk yang menggigit hewan-hewan terinfeksi tersebut, terutama di Asia Tenggara dan negara-negara Kepulauan Pasifik bagian barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI