Fakta Covid-19 saat Libur Panjang, Jumlah Kasus Meningkat Signifikan

Rabu, 16 Desember 2020 | 20:53 WIB
Fakta Covid-19 saat Libur Panjang, Jumlah Kasus Meningkat Signifikan
Ilustrasi pemotor memakai masker.([Suara.com/Alfian Winanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengatakan bahwa libur panjang ternyata selalu meningkatkan kasus virus corona Covid-19 secara signifikan.

Pada libur Idul Fitri lalu, Dewi menjelaskan kasus virus corona di Indonesia naik sekitar 70% hingga 90%. Kemudian pada Agutus, kenaikannya justru berlanjut hingga September akhir.

Sedangkan pada libur panjang ketiga, tepatnya pada Oktober lalu, jumlah orang yang ditemukan positif menurun karena jumlah pemeriksaan pun lebih sedikit.

Meski begitu, Dewi menjelaskan hal yang perlu diperhatikan adalah angka positivity rate (tingkat kepositifan).

Baca Juga: Temuan MAKI soal Penyelewengan Nilai Bansos Covid-19 Dilaporkan ke KPK

Positivity rate merupakan jumlah orang positif Covid-19 dari keseluruhan total orang yang diperiksa. Semakin banyak jumlah hasil yang positif setelah diperiksa, artinya laju penularan semakin tinggi.

Sosok Dewi Nur Aisyah (Foto: BNPB).
Sosok Dewi Nur Aisyah (Foto: BNPB).

Dewi menjelaskan, positivity rate mingguan saat libur panjang (bulan Oktober) berada pada titik 13,44% pada minggu pertama, yang ternyata menurun pada pekan berikutnya.

Namun sayangnya, angka positivity rate justru mulai menanjak sejak memasuki pekan ketiga setelah libur panjang.

"(Naik) di angka 13,83%, setelah itu lanjut naik terus di 14,67%, sampai dengan 17,31%," jelas Dewi, di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12/2020).

Artinya, lanjut Dewi, dampak libur panjang di Indonesia justru baru terlihat pada minggu ketiga setelah libur panjang berakhir.

Baca Juga: Angka Bunuh Diri di Jepang Lebih Tinggi Dibanding Kasus Kematian Covid-19

Saat itu angka kasus Covid-19 hingga menembus 8 ribu. Setelahnya, kasus di Indonesia tidak pernah menurun hingga di bawah enam ribu.

"Dampak libur panjang terakhir di bulan Oktober mungkin secara waktu jeda lebih lama dibandingkan dua kali kejadian libur panjang sebelumnya," ungkap Dewi, menjelaskan alasan kemungkinan alasan naiknya kasus pada pekan terakhir.

Dewi juga menambahkan bahwa kemungkinan beberapa insiden, seperti event kerumunan, ikut berkontribusi dalam kenaikan angka penularan Covid-19 ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI