Suara.com - Wanita yang memiliki cadangan ovarium rendah, menderita polycystic ovary syndrome (PCOS), dan termasuk dalam kelompok usia 37 hingga 40 tahun dapat memilih prosedur bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) ringan untuk memiliki buah hati.
Sneha Sathe, Konsultan Kesuburan di Nova IVF Fertility, Mumbai, menjelaskan bahwa IVF diklafisikasikan menjadi tiga jenis, yaitu IVF konvensional, alami, dan ringan.
"Dibandingkan IVF ringan, IVF konvensional memang lebih umum," jelasnya, dilansir The Health Site.
Ada berbagai aturan dalam IVF satu ini daripada IVF ringan untuk mendapatkan sel telur yang lebih banyak.
Baca Juga: Fokus Program Hamil, Jenita Janet Diminta Kurangi Kegiatan
Namun, IVF konvensional dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik, lebih mahal, dan berisiko mengalami komplikasi, seperti sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS).
Berbeda dengan konvensional, IVF ringan akan mengonsumsi obat dosis rendah yang merupakan kombinasi antara obat oral dan suntikan.
Selain itu, durasi pengobatannya lebih pendek dan risiko komplikasi seperti OHSS lebih rendah.
Jumlah telur yang diambil pada IVF ringan memang lebih sedikit tapi memiliki kualitas bagus. Lama masa IVF ringan juga hanya 10 hingga 12 hari apabila kombinasi obat oral dan suntikan diminum selama lima hingga enam hari.
"(Manfaat lain) dari IVF ringan ini juga ramah pasien, menghabiskan durasi dan biaya yang rendah, tidak terlalu membuat stres, dan tidak terlalu berisiko," sambungnya.
Baca Juga: Lagi Program Hamil? Pola Makan Ini Bisa Tingkatkan Kesuburan Perempuan
Meski demikian, Sathe tetap mengimbau calon ibu untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum memilih program hamil satu ini.