Data Sementara, Vaksin Covid-19 Sputnik V dari Rusia Diklaim 91,4% Manjur

Rabu, 16 Desember 2020 | 06:00 WIB
Data Sementara, Vaksin Covid-19 Sputnik V dari Rusia Diklaim 91,4% Manjur
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksin Covid-19 asal Rusia, Sputnik V, melaporkan hasil sementara dari uji klinis fase tiga yang mereka sedang jalani.

Otoritas Rusia mengatakan bahwa vaksin tersebut 91,4% efektif mencegah Covid-19, setelah 21 hari pemberian dosis pertama pada peserta uji klinis.

Menurut laporan The Health Site, laporan ini dirilis pada Senin (14/12/2020) oleh co-developer Russian Direct Investment Fund (RDIF).

Dalam pernyataannya, peneliti di Gamaleya Institute mengatakan hasil tersebut berdasarkan data dari 22.714 peserta uji klinis.

Baca Juga: Jawab Kabar Kehamilan Gigi, Raffi Ahmad Bersyukur Vaksin Covid-19 Tiba

Mereka menerima dosis pertama dan kedua dari vaksin Sputnik V serta plasebo pada kontrol ketiga dan terakhir dari 78 kasus yang dikonfirmasi sesuai protokol uji klinis fase tiga.

Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock]
Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock]

Menurut peneliti, hasil ini membantu pihak berwenang memahami kemanjuran vaksin.

Sesuai dengan pembaruan di situs web resmi Sputnik V, kemajuan ini memungkinkan bukti akhir kemanjuran vaksin lebih dari 90%.

Sejauh ini, sebanyak 26.000 sukarelawan telah divaksinasi di 29 pusat kesehatan sebagai bagian dari uji coba yang sedang berlangsung di Rusia.

Rusia juga mengklaim kemanjuran vaksin terhadap kasus covid-19 parah adalah 100%.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Larang RS Pre-Order Vaksin Sebelum Keputusan Pemerintah

Pernyataan mereka pun menyebutkan bahwa hanya ada 20 kasus parah yang tercatat dari kelompok plasebo, sementara nol kasus di kelompok vaksin.

Pengembang vaksin, Gamaleya National Research Center for Epidemiology and Microbiology of the Russian Health Ministry, berencana akan mempublikasikan data penelitian yang sesuai dengan uji klinis di masa mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI