Gegara Pilkada, Jumlah Tenaga Medis Meninggal Akibat Corona Capai 363 Orang

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 15 Desember 2020 | 17:55 WIB
Gegara Pilkada, Jumlah Tenaga Medis Meninggal Akibat Corona Capai 363 Orang
Ilustrasi tenaga medis (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah dokter dan tenaga medis yang gugur saat berjuang melawan virus corona hingga hari ini masih terus bertambah. Hari ini, Selasa, (15/12/2020), Tim Mitigasi IDI mengumumkan bahwa dari Maret hingga pertengahan Desember 2020 ini, terdapat total 363 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19

Adapun mereka terdiri dari 202 dokter dan 15 dokter gigi, dan 146 perawat. Demikian dalam seperti dikutip dari keterangan yang diterima Suara.com, Selasa, (15/12/2020). 

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 107 dokter umum (4 guru besar), dan 92 dokter spesialis (7 guru besar), serta 2 residen, dan 1 dalam verifikasi yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI Wilayah (provinsi) dan 92 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).

Dr Adib Khumaidi, SpOT selaku Tim Mitigasi PB IDI, mengatakan bahwa kenaikan jumlah kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan ini merupakan salah satu dampak dari peningkatan jumlah penderita Covid-19 baik yang dirawat maupun yang OTG (Orang Tanpa Gejala).

Baca Juga: PB IDI: Situasi Pandemi Covid-19 di Indonesia Sudah Tak Terkendali

Ilustrasi dokter / tenaga medis / tenaga kesehatan (pixabay/DarkoStojanovic)
Ilustrasi dokter / tenaga medis / tenaga kesehatan (pixabay/DarkoStojanovic)

Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) yang baru saja selesai juga menjadi potensi fluktuasi naiknya angka penularan Covid-19.

"Kami mengimbau masyarakat dan kepala daerah serta pendukungnya untuk menghindari proses aktifitas yang melibatkan berkerumunnya massa. Dan bagi setiap orang untuk memeriksakan kesehatannya apabila terdapat gejala, dan melakukan testing meskipun juga tanpa gejala," kata Adib.

Tim Mitigasi IDI berharap para pemimpin daerah yang terpilih untuk memprioritaskan penanganan Pandemi Covid-19dengan meningkatkan upaya preventif dan kemampuan layanan fasilitas kesehatan seraya melindungi para tenaga medis dan kesehatan.

Tim Mitigasi IDI juga mengimbau masyarakat agar meski vaksin Covid-19 sudah tersedia, namun untuk perlindungan maksimal maka setiap orang harus tetap menjalankan protokol kesehatan karena situasi penularan Covid-19 di Indonesia saat ini sudah tidak terkendali.

Tingginya lonjakan pasien Covid-19 serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi peringatan kepada kita semua untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M).

Baca Juga: Terpapar Corona, Deputi Penindakan KPK Jalani Isolasi di RS Polri

"Dengan mengabaikan protokol kesehatan, maka Anda tidak hanya mengorbankan keselamatan diri sendiri namun juga keluarga dan orang terdekat termasuk orang di sekitar. Pandemi ini akan berlalu dengan kerjasama seluruh pihak," kata Adib.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI