Suara.com - Sebuah studi baru yang terbit di JAMA oleh peneliti dari University of Michigan dan VA Ann Arbor Healthcare System menunjukkan 10 hari pertama setelah keluar dari rumah sakit bagi pasien Covid-19 adalah waktu yang paling berbahaya.
Menurut penelitian, dalam kurun waktu tersebut pasien Covid-19 memiliki risiko 40% hingga 60% lebih tinggi untuk kembali lagi ke rumah sakit atau, bahkan, meninggal. Risiko ini akan menurun pada akhir hari ke-60, lapor Medical Xpress.
Meski begitu, dalam dua bulan pertama, 9% pasien Covid-19 yang sudah tidak lagi dirawat inap telah meninggal dunia, dan hampir 20% kondisinya menurun sehingga harus kembali ke rumah sakit.
"Dengan membandingkan hasil jangka panjang pasien Covid-19 dengan pasien lain yang sakit parah, kami melihat pola risiko yang bahkan lebih besar dari biasanya dalam satu hingga dua minggu pertama," kata John P. Donnelly, Ph.D., penulis pertama studi dan ahli epidemiologi di Department of Learning Health Sciences at Michigan Medicine.
Baca Juga: Selasa 15 Desember, Kasus Harian Covid-19 di Balikpapan Tembus 63 Pasien
Donnelly mengerjakan studi tersebut dengan Hallie Prescott, MD, dan Theodore Iwashyna, MD, dokter perawatan kritis Michigan Medicine dan VAAHS.
Prescott merupakan penulis senior dari makalah terbaru lainnya yang menunjukkan masa pemulihan yang lambat pada pasien Covid-19. Ia melakukan studi di rumah sakit Michigan selama lonjakan musim semi di negara bagian tersebut.
"Ini adalah bukti lain bahwa Covid-19 bukanlah 'satu dan selesai'. Bagi banyak pasien, Covid-19 tampaknya memicu serangkaian masalah yang sama seriusnya dengan yang kita lihat pada penyakit lain," kata Iwashyna.
Namun, ia melanjutkan, terlalu sedikit respons perawatan kesehatan dan terlalu sedikit penelitian yang dirancang untuk membantu pasien benar-benar pulih dari Covid-19, bahkan setelah beberapa waktu.
Baca Juga: Tambah 177 Orang, Sudah 4.280 Pasien Covid-19 Dirawat di RSD Wisma Atlet