Suara.com - Covid-19 dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan ginjal Anda, bahkan setelah pemulihan. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang terbit pada Canadian Medical Association Journal (CMAJ).
Melansir dari Healthsots, laporan tersebut mengatakan bahwa bahkan setelah Anda sembuh dari Covid-19, organ seperti jantung, ginjal, dan paru-paru bisa terpengaruh.
Peneliti dalam studi tersebut melakukan analisis besar terhadap 70.288 pasien di Amerika Serikat pada 1 Maret hingga 30 April. Mereka mengungkapkan bahwa orang yang tertular Covid-19 menderita beberapa komplikasi seperti ginjal, paru-paru, dan masalah kardiovaskular.
Lebih dari separuh pasien dirawat di rumah sakit dan sekitar 5 persennya dirawat di unit perawatan intensif. Usia rata-rata adalah 65 tahun dan 55,8 persen adalah perempuan.
Baca Juga: Wali Kota Ancam Tutup Transmart Cilegon karena Pengunjung Membludak
"Memahami cakupan penuh kondisi terkait dapat membantu dalam prognosis, keputusan pengobatan, dan menginformasikan pasien dengan lebih baik mengenai risiko aktual mereka untuk berbagai komplikasi covid-19," kata Dr. William Murk, Sekolah Kedokteran & Ilmu Biologi Jacobs, Universitas di Buffalo, Buffalo, New York, dengan rekan penulis dari Aetion, Inc., HealthVerity, Inc. dan University of Toronto.
Komplikasi paling umum yang terkait dengan Covid-19 adalah pneumonia, gagal napas, gagal ginjal, dan sepsis atau peradangan sistemik, konsisten dengan penelitian lain. Pasien Covid-19 parah bisa berisiko 27,6 persen mengalami pneumonia, 22,6 persen gagal napas, 11,8 persen gagal ginjal, dan 10,4 persen sepsis atau peradangan sistemik.
Para peneliti juga menemukan berbagai kondisi lain pada paru-paru dan kardiovaskular, seperti paru-paru yang kolaps, gangguan pembekuan darah, dan peradangan jantung di mana kondisi tersebut risikonya relatif rendah.
"Studi ini memberikan perkiraan risiko absolut dan peluang relatif untuk semua diagnosis yang diidentifikasi terkait dengan Covid-19, ini bisa membantu penyedia, pasien, dan pembuat kebijakan memahami kemungkinan komplikasi," catat para peneliti.
Baca Juga: Lebih dari 1.000 Orang Terinfeksi Varian Baru Virus Corona di Inggris