Suara.com - Setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Covid-19 dengan merek dagang Pfizer dan BioNTech, akhirnya Amerika Serikat resmi menyuntikkan dosis pertamanya.
Pada Senin (15/12/2020) jam 9 pagi waktu New York, dosis pertama vaksin Pfizer dan BioNTech disuntikkan kepada Sandra Lindsay, salah satu perawat ruang intensif (ICU) di Long Island Jewish Medical Center Queens, New York.
"Saya percaya vaksin ini adalah adalah senjata untuk mengakhiri perang (terhadap Covid-19)," ujar Gubernur New York Andre Cuowo dalam siaran langsung pemberian vaksinasi pertama, diwartakan Live Science, Selasa (15/12/2020).
Pada tahap awal, New York mentargetkan sebanyak 170.000 orang divaksinasi, jumlah ini termasuk tenaga kesehatan yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19
Baca Juga: Pemprov DKI Tunggu Arahan Dari Kemenkes Soal Vaksin Corona
Tidak hanya tenaga kesehatan, sebagian kecil dari 1,8 juta penduduk New York juga akan mendapatkan prioritas vaksin Covid-19, seperti penghuni panti jompo atau lansia. Vaksinasi tahap pertama di New York ini kemungkinan akan berakhir pada Januari 2021 mendatang.
Sementara itu FDA sudah mengeluarkan EUA sejak Jumat, 11 Desember 2020 lalu, vaksin Pfizer-BioNTech ini pada tahap akhir uji klinis terbukti memiliki efektivitas sebesar 95 persen melindungi dari Covid-19.
Sedangkan pada Minggu, 13 Desember 2020 sebanyak 3 juta dosis vaksin dikirimkan ke seluruh penjuru AS menggunakan truk dan pesawat kargo.