Suara.com - Memiliki anak yang kreatif menjadi dambaan semua orang tua. Tak sedikit orang tua yang melatih kreativitas anak sejak dini, namun tak semuanya mendapatkan hasil yang diinginkan.
Lalu sebenarnya, kreativitas anak merupakan bakat lahir atau sesuatu yang bisa diasah ya?
"Dalam melatih kreativitas maka latihlah sesuai dengan bakat dan minat. Seperti pepatah, asah pisau di sisi yang tajam jangan di sisi yang tumpul," jelas Elizabeth Santosa, Psikolog Anak dan Pendidikan dilansir dari situs Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Lebih lanjut dikatakan Elizabeth, kreativitas itu memang bakat namun dapat juga ditumbuhkan dengan melatihnya.
Baca Juga: Prostitusi Anak Kian Marak, Psikolog Ungkap Dampak Buruk Hedonisme
"Jadi kalau saya bisa katakan, kreatif itu hubungannya dengan solusi, mencari jalan keluar, decision making. Bukan selalu tentang menghasilkan prakarya saja," tukasnya.
Kreativitas, lanjut Elizabeth adalah cara berpikir divergen. Artinya, pola pikir anak dilatih untuk terus mencari alternatif dan jalan keluar dari masalah.
"Artinya punya banyak alternatif. Kalau tidak bisa lewat cara A maka bisa lewat cara B atau C. Kemudian critical thinking itu sifatnya konvergen yang arahnya mengerucut. Bagusnya, manusia itu mempunyai kemampuan berpikir baik secara konvergen dan divergen," paparnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa kreativitas itu biasanya muncul dalam masa sulit.
"Pada masa gelap seperti masa pandemi ini harusnya banyak kreativitas yang muncul," tutupnya.
Baca Juga: Psikolog: Prostitusi Anak Muncul karena Gaya Hidup Hedonisme