Ahli Tegaskan Vaksin Virus Corona Tak Pengaruhi Kesuburan, ini Alasannya!

Senin, 14 Desember 2020 | 10:41 WIB
Ahli Tegaskan Vaksin Virus Corona Tak Pengaruhi Kesuburan, ini Alasannya!
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksin Pfizer BioNTech salah satu vaksin yang terbukti mampu mencegah penularan virus corona Covid-19 95 persen. Tapi, masih banyak kekhawatiran dengan efek samping vaksin Pfizer ini.

Salah satu rumor yang beredar bahwa vaksin virus corona Pfizer ini bisa mempengaruhi kesuburan, khususnya pada wanita.

Namun, para ahli membantah rumor tersebut. Mereka mengatakan bahwa efek samping vaksin virus virus corona pada kesuburan hanyalah mitos.

"Ini mitos, tidak akurat dan tidak ada bukti kuat yang mendukung persepsi mereka," kata pakar vaksin di Universitas Yale, Saad Omer dikutip dari Express.

Baca Juga: Bantah Tolak Suntik Vaksin Covid-19 Duluan, IDI Gelar Klarifikasi Hari Ini

Saad Omer mengatakan bahwa lembaga yang menyetujui penggunaan vaksin virus corona Covid-19 itu telah melalui proses yang sangat ketat. Proses ini mencegah produk memasuki sirkulasi yang bisa menyebabkan bahaya.

Ilustrasi Vaksin. (Pixabay/PhotoLizM)
Ilustrasi Vaksin. (Pixabay/PhotoLizM)

Pejabat kesehatan Inggris pun mempertegas bahwa vaksin apapun pasti akan menimbulkan efek samping, tak terkecuali vaksin virus corona. Tapi, sebagian besar efek sampingnya bersifat ringan dan berlangsung singkat.

Vaksin Pfizer / BioNTech membutuhkan dua dosis untuk membuktikan perlindungan terbaik terhadap virus corona. Efek sampingnya bisa berupa:

  1. Nyeri di bagian lengan yang disuntik, yang cenderung bertahan sekitar 1 hingga 2 hari setelahnya
  2. Lelah
  3. Sakit kepala
  4. Gejala mirip flu ringan

"Meskipun demam biasa terjadi selama dua hingga tiga hari, suhu tinggi tidak biasa dan mungkin mengindikasikan Anda menderita COVID-19 atau infeksi lain. Efek samping yang tidak biasa adalah pembengkakan pada kelenjar," jelasnya.

Anda bisa istirahat dan minum parasetamon dalam dosis normal untuk mengatasi kondisi ini. Tapi, orang dengan riwayat anafilaksis terhadap obat atau makanan tetap tidak boleh mendapatkan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19.

Baca Juga: Studi Baru, Pasien Virus Corona Bisa Tunjukkan Gejala Setelah 6 Minggu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI