Suara.com - Pada Oktober lalu, seorang bayi perempuan lahir ke dunia dalam kondisi sehat. Bayi ini sebelumnya adalah embrio yang dibekukan selama 27 tahun di laboratorium.
Kejadian ini memecahkan rekor oleh bayi perempuan lain, yang juga berasal dari embrio yang dibekukan selama 24 tahun.
Melihat waktu yang cukup lama tersebut, apakah Anda tidak penasaran berapa lama embrio bisa dibekukan?
"Tanpa batas waktu," kata Barry Behr, profesor kebidanan dan ginekologi di Standford University Medical Center, kepada Live Science.
Baca Juga: Viral Video Bayi Tertidur Selama 2 Hari, Ibu Sebut Penyebabnya Hal Gaib
Membekukan embrio dapat melalui proses kriopreservasi. Cara ini memungkinan embrio dibekukan dan disimpan dalam nitrogen cair bersuhu minus 196 derajat Celcius.
Behr mengatakan suhu tersebut dapat menghentikan segala aktivitas biologis.
"Jika semua aktivitas biologis telah berhenti, pada dasarnya Anda menekan 'tombol jeda' dan segala sesuatunya akan dilanjutkan saat Anda mengembalikan tombol itu lagi," sambungnya.
Embrio akan tetap dapat tumbuh secara alami walau sudah dibekukan selama beberapa dekade, kemudian dicairkan kembali.
"Meski demikian, masih ada faktor luar yang dapat merusak embrio," lanjutnya.
Baca Juga: Pilu, Potret Dokter Azankan Bayi yang Kehilangan Ayah Akibat Covid-19
Radiasi pengion matahari dapat membatasi masa hidup yang tak terbatas dari embrio beku karena dapat menyebabkan sedikit mutasi atau kerusakan pada sel DNA.
Radiasi dapat menembus melalui bahan apa pun kecuali timbal. Bahkan, radiasi dapat menembus baja tahan karat atau termos alumunium tempat menyimpan embrio beku.
Tapi, para ahli berhipotesis bahwa membutuhkan beberapa ratus tahun agar radiasi ini secara substansial memengaruhi kelangsungan hidup embrio.