Waspada, Pakai Medsos Lima Jam Sehari Bisa Picu Depresi dalam Enam Bulan

Minggu, 13 Desember 2020 | 10:22 WIB
Waspada, Pakai Medsos Lima Jam Sehari Bisa Picu Depresi dalam Enam Bulan
Ilustrasi media sosial, Facebook dan Instagram. [Tanja-Denise Schantz/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial bisa menyebabkan depresi. Sebuah studi menunjukkan bahwa banyak bermain media sosial dalam waktu tertentu per hari bisa memicu depresi hanya dalam 6 bulan saja.

Melansir dari Healthshots, Orang dewasa muda yang menggunakan lebih dari 300 menit atau lima jam per hari menunjukkan 2,8 kali lebih mungkin mengalami depresi dalam enam bulan dibandingkan dengan yang menggunakan media sosial kurang dari 120 menit per hari.

Studi dipublikasikan di American Journal of Preventive Medicine.

“Kami tahu dari penelitian besar lainnya bahwa depresi dan penggunaan media sosial cenderung berjalan seiring, tetapi sulit untuk mengetahui mana yang lebih dulu terjadi," kata Dr. Brian Primack, dekan dari Sekolah Tinggi Profesi Pendidikan dan Kesehatan dan profesor kesehatan masyarakat di Universitas Arkansas yang menulit penelitian tersebut. 

Baca Juga: Aktivitas Kecil seperti Naik Tangga Setiap Hari Baik untuk Kesehatan Mental

"Penggunaan media sosial awal yang tinggi menyebabkan peningkatan depresi. Namun, depresi awal tidak menyebabkan perubahan apapun dalam penggunaan media sosial,” tambah Primack.

Pada 2018, Primack dan rekan-rekannya di University of Pittsburgh mengambil sampel lebih dari 1.000 orang dewasa Amerika Serikat antara usia 18 hingga 30 tahun.

“Salah satu alasan dari temuan ini mungkin karena media sosial memakan banyak waktu,” kata Dr. Cesar Escobar-Viera, asisten profesor psikiatri di University of Pittsburgh dan rekan penulis studi tersebut.

“Waktu berlebih di media sosial dapat menggantikan pembentukan hubungan pribadi yang lebih penting,” tambah Escobar-Viera.

Ilustrasi depresi (shutterstock)
Ilustrasi depresi (shutterstock)

Penemuan ini sangat penting mengingat bahwa depresi baru-baru ini dinyatakan sebagai penyebab utama masalah kesehatan mental.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Mental, Aurel Hermansyah Rehat Main Medsos

“Apalagi sekarang kita lebih sulit untuk berhubungan sosial secara langsung, sehingga harus menggunakan lebih banyak teknologi seperti media sosial. Meskipun menurut saya teknologi itu pasti bisa berharga, saya juga akan mendorong orang-orang untuk mempertimbangkannya kembali,” tambah Primack.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI