Suara.com - Berdasarkan studi yang dilakukan para peneliti dari Universitas Oberta de Catalunya (UOC), disebutkan bahwa delirium saat ini menjadi salah satu gejala yang muncul pada penderita Covid-19. Delirium sendiri, menurut psikolog klinis Veronica Adesla, gejalanya ditandai dengan kebingungan pikiran dan menurunnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar.
"Kemunculannya dapat dipengaruhi oleh penyakit kronis, tentu ini sangat berbahaya jika dibiarkan, makanya harus segera diobati," ujar Veronica kepada Suara.com saat dihubungi melalui seluler, Jumat (11/12/2020).
Menurutnya, gejala delirium dapat muncul dalam beberapa jam ataupun beberapa hari secara fluktuatif sepanjang hari, dan mungkin ada saat-saat di mana tidak muncul gejala apapun.
Lebih lanjut, kata dia, tanda lainnya seseorang tersebut mengalami kesulitan fokus pada satu topik atau sering berganti topik, kurang responsif terhadap lingkungan sekitar, dan kurang mampu mengingat hal-hal yang baru saja terjadi.
Baca Juga: Gejala Baru Covid-19, Sulit Fokus hingga Gelisah, Netizen: Mirip Patah Hati
"Umumnya ini akan terjadi pada lansia yang mengalami kesulitan menemukan kata yang tepat ketika sedang berbicara dan seseorang tersebut sulit memahami pembicaraan hingga mengalami halusinasi dan gelisah," jelasnya.
Selain muncul sebagai gejala pada penderita Covid-19, delirium juga dapat terjadi karena akibat penuaan, keracunan alkohol, konsumsi obat-obatan tertentu, dan kondisi medis yang mendasari.
Pada orang yang mengalami gejala delirium, perlu adanya dukungan support system baik itu dari pihak keluarga ataupun dari perawat (caregiver).
"Penderita delirium masih bisa diobati, salah satunya itu perlu adanya support system dari keluarga dan lingkungannya," tutup Veronica.
Baca Juga: Mengigil dan Sakit Tenggorokan Jadi Gejala Covid-19?