Studi: Kekurangan Vitamin D Mungkin Lebih Berisiko Kena Diabetes Tipe 2

Jum'at, 11 Desember 2020 | 15:43 WIB
Studi: Kekurangan Vitamin D Mungkin Lebih Berisiko Kena Diabetes Tipe 2
Vitamin D (Pixabay/stevepb)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vitamin D sangat penting untuk mengembangkan kehidupan yang sehat, termasuk untuk menghindari diabetes. Bagaimanapun, penelitian menunjukkan bahwa Anda membutuhkan vitamin D untuk hampir semua fungsi tubuh.

Melansir dari Healthshots, vitamin D dapat membantu meningkatkan stamina, kesehatan tulang, dan kekuatan otot. Studi baru bahkan menunjukkan bahwa vitamin D memiliki fungsi pencegahan diabetes tipe 2.

"Studi telah menemukan bahwa orang yang memiliki resistensi insulin dan tingkat vitamin D rendah mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2," kata Vandana R. Sheth, RDN, CDCES, juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, kepada publikasi global.

Mereka yang menderita diabetes mungkin berisiko mengembangkan kadar vitamin D yang lebih rendah yang disebabkan oleh tidak berfungsinya sel-sel pankreas dengan sebagaimana mestinya. Hal ini yang pada gilirannya akan memengaruhi produksi.

Baca Juga: Studi: Obat Diabetes Bisa Menurunkan Risiko Kematian Covid-19

Sebuah uji coba terkontrol yang diterbitkan pada European Journal of Endocrinology menemukan bahwa suplementasi vitamin D selama enam bulan meningkatkan sensitivitas dan produksi insulin pada 96 peserta yang berisiko tinggi diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2 (Pixabay/stevepb)
Diabetes tipe 2 (Pixabay/stevepb)

Ulasan lain yang diterbitkan pada jurnal Current Diabetes Reports menunjukkan bahwa mendapatkan cukup vitamin D dapat membantu mengurangi resistensi insulin.

Dalam rangka untuk mendapatkan cukup vitamin D, cara terbaiknya memang melalui sinar matahari. Namun tak semua orang memiliki banyak waktu untuk mendapatkan sinar matahari. 

Oleh karena itu, metode lain untuk mendapatkan cukup vitamin D adalah dengan mengonsumsi makanan seperti ikan salmon dan tuna, makanan yang diperkaya seperti susu, yoghurt, jus jeruk, sereal, roti, telur, keju, hingga jamur.

Baca Juga: Studi: Diabetes dan Obesitas Meningkatkan Risiko Keparahan Malaria

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI