Suara.com - Menjelang libur panjang akhir tahun, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan semua warga Indonesia bahwa pandemi belum berakhir.
Sehingga, ia mengimbau agar seluruh lapisan masyarakat mengisi libur Natal dan Tahun Baru 2021 dengan bijak di tengah pandemi. Doni Monardo berharap agar liburan akhir tahun menjadi momentum yang lebih berharga dengan keluarga dan tentunya aman serta nyaman untuk tetap berada di rumah saja.
Hal ini demi meminimalisir acara-acara yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan. Sebab, seperti yang diketahui, kegiatan yang dapat memicu terjadinya kerumunan dapat meningkatkan risiko penularan virus corona Covid-19.
"Covid-19 belum akan berakhir, sampai kapan, kita pun belum bisa menemukan jawabannya," ujar Doni Monardo dalam dalam video yang diterima Suara.com, Kamis (10/12/2020).
Baca Juga: Hari Ini Tambah Ratusan, Pasien Corona di RSD Wisma Atlet jadi 3.895 Orang
"Dalam waktu dekat ini kita juga akan menyelenggarakan serangkaian liburan. Libur Natal dan libur Tahun Baru. Satgas Covid-19 mengajak kita semua untuk liburan aman dan nyaman tanpa jalan-jalan, liburan aman tanpa bepergian, liburan aman dan nyaman di rumah," tambahnya.
Di sisi lain, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Selain menjaga jarak dan dilarang berkerumun, tetap memakai masker dan cuci tangan menggunakan air yang mengalir dengan sabun perlu senantiasa dilakukan.
Selain untuk menekan risiko penularan Covid-19 dan penambahan kasus, Doni Monardo yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami cuaca ekstrem dalam tiga pekan ke depan, sebagaimana menurut prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Karena kita lihat perkembangan cuaca pada dua tiga minggu yang akan datang, cuaca ekstrem hampir melanda di seluruh wilayah nasional kita sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh BMKG," ungkapnya.
Sehingga dalam hal ini, masyarakat diminta untuk mengantisipasi adanya potensi bencana alam yang dapat dipicu oleh faktor cuaca tersebut.
Baca Juga: Tahun Baru di Jakarta: Kembang Api Dilarang, Kafe Tutup Jam 9 Malam