Bisa Jadi Wisata Medis, Terapi Stem Cell Akan Dikembangkan di 32 Provinsi

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 11 Desember 2020 | 13:00 WIB
Bisa Jadi Wisata Medis, Terapi Stem Cell Akan Dikembangkan di 32 Provinsi
Ilustrasi stem cell.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam beberapa waktu terakhir, terapi sel punca mulai atau stem cell banyak dilirik masyarakat. Stem cell ini disebut bisa berpotensi untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit.

Sayangnya, di Indonesia sendiri masih belum banyak laboratorium yang menyediakan layanan tersebut. Sehingga banyak masyarakat kemudian yang lebih memilih untuk melakukan terapi stem cell keluar negeri.

Tapi, kini masyarakat tidak perlu lagi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan terapi stem cell.

Kini, Celltech Stem Cell Centre (CSC), sebuah perusahaan industri medik di bidang jasa pelayanan kesehatan khususnya bidang penelitian, pengembangan dan produksi sel punca / stem cell berkomintmen untuk laboratorium stem cell di 32 provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Penang Larang Turis Indonesia Datang, Gara-gara Covid-19?

Stem cell atau sel punca. [shutterstock]
Stem cell atau sel punca. [shutterstock]

Komitmen itu tertuang dalam kerjasama berupa penandatangan Nota Kesepahaman (MOU) bersama dr. H.Khaerul, M.Kes (Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara), Dr. H. AS. Thamrin, MH (Walikota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara), pada beberapa waktu lalu.

"Diharapkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) tersebut banyak warga negara Indonesia yang tidak lagi memilih berobat ke luar negeri dan cukup melakukannya di negara sendiri," kata Owner Celltech Stem Cell Centre (CSC) Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, dalam keterangannya, Jumat (11/12/2020).  

Ia mengatakan bahwa terapi stem cell di dalam negeri pun tidak kalah dengan yang ada di luar negeri. Dengan begitu juga bisa menjadikan Indonesia sebagai tujuan medical tourism atau wisata medis.

"Ini Bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat tujuan medical tourism dengan memberikan pelayanan dan kualitas terbaik dan juga bertujuan untuk meningkatkan devisa negara," kata Debby.

Prof. dr. Deby Vinski melakukan Penandatangan Nota Kesepahaman (MOU) CSC dengan dr. H.Khaerul, M.Kes (Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara) dan Dr. H. AS. Thamrin, MH (Walikota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara). (Dok: CSC)
Prof. dr. Deby Vinski melakukan Penandatangan Nota Kesepahaman (MOU) CSC dengan dr. H.Khaerul, M.Kes (Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara) dan Dr. H. AS. Thamrin, MH (Walikota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara). (Dok: CSC)

Sebagai informasi, CSC merupakan laboratorium riset, pengolahan dan penyimpanan sel punca yang telah memiliki izin operasional dari KEMENKES, terakreditasi  World Council of Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine   WOCPM. Sebelumnya, mereka juga telah melakukan kerjasama dengan RS Kanker Dharmais dan RSIA Kemang Medical Care tentang pelayanan laboratorium stem cell.

Baca Juga: Risiko Covid-19 Tinggi, Turis Indonesia Dilarang Masuk Penang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI