Suara.com - Kram perut memang menjadi gejala menstruasi yang umum terjadi. Namun jika sudah sangat menyakitkan, kram menstruasi bisa berarti masalah endometriosis.
Melansir dari Healthshots, ketika seorang perempuan melewati siklus menstruasinya, lapisan di dalam rahim atau endometrium mereka menumpuk dan kemudian terlepas. Namun, lapisan ini tumbuh di luar rahim pada mereka yang menderita endometriosis. Hal ini menyebabkan rasa sakit, gejala menstruasi berat, kram perut, dan lain sebaganya.
Dalam mengenali penyakit ini, berikut beberapa gejala endometriosis termasuk kram perut saat menstruasi, antara lain:
1. Rasa Sakit Mengganggu Keseharian
Baca Juga: Benarkah Perempuan Lebih Mudah Terangsang Saat Mau Menstruasi? Ini Faktanya
Nyeri haid dan kram perut adalah bagian yang tak terhindarkan. Namun dalam beberapa kasus, rasa nyeri menstruasi bisa tak tertahankan. Oleh karena itu, jika Anda mengalami rasa sakit atau nyeri menstruasi yang membuat Anda lemas atau bahkan sulit menjalani aktivitas sehari-hari, maka coba lakukan pemeriksaan ke dokter.
2. Merasakan Sakit Terus Menerus
Jika Anda menderita endometriosis, Anda mungkin merasakan sakit di sekujur tubuh, bahkan di perut bagian bawah, pinggul, dan punggung. Meskipun endometriosis sebagian besar terjadi di daerah panggul, kondisi ini juga dapat memengaruhi paru-paru dan hati.
3. Nyeri Sepanjang Bulan
Nyeri endometriosis berhubungan dengan siklus hormonal tetapi kondisi ini tidak hanya terbatas pada saat Anda menstruasi tapi bisa terjadi sepanjang bulan. Hal ini disebabkan karena endometriosis cenderung menyebabkan jaringan parut yang memengaruhi organ atau saraf.
Baca Juga: Campur Air Kencing dan Darah Mens ke Makanan, Cewek Bernama Ola Dibekuk
Oleh karena itu, dokter menyarankan bahwa penting untuk membuat catatan menstruasi agar mengetahui kapan rasa sakit terjadi paling parah.
4. Merasakan Sakit Saat Berhubungan Seks
Jika endometriosis ada di area vagina atau sekitarnya, maka dapat menyebabkan seks yang menyakitkan. Sayangnya beberapa perempuan merasa tidak nyaman menceritakan kondisi ini kepada pasangan atau dokter mereka.