Dokter Anak: Jangan Sampai Susu Menggantikan Peran Makanan

Jum'at, 11 Desember 2020 | 08:53 WIB
Dokter Anak: Jangan Sampai Susu Menggantikan Peran Makanan
Anak-anak minum susu. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - ASI atau air susu ibu adalah yang terbaik untuk bayi di awal kehidupan hingga usia dua tahun. Setelah usia di atas dua tahun, dokter anak menyatakan bahwa susu hanyalah sebagai pelengkap. Bahkan, menurut DR. dr. Ariani Dwi Widodo Sp. A., tidak ada anjuran khusus juga mengenai jumlah minum susu anak di atas usia dua tahun.

"Susu di luar 1000 hari pertama sifatnya melengkapi. Tergantung pada anak. misalnya (minum susu) dua kali sehari boleh. Jadi nutrisi lain bisa didapatkan dari makanan lain juga. Umumnya dua kali sehari," kata dokter Ariani dalam siaran langsung Instagram bersama Buumi Playscape, Kamis (10/12/2020).

Lebih dari dua gelas per hari juga dibolehkan. Hanya saja, Ariani mengingatakan jangan sampai susu yang diberikan menggantikan makanan. Sehingga anak sudah terlalu kenyang minum susu dan enggan konsumsi makanan lain.

Ia menyarankan, sebaiknya susu baru diberikan setelah anak makan. Susu yang diberikan untuk anak usia dua tahun ke atas harus mengandung kalsium serta karbohidrat, protein, dan lemak.

Baca Juga: Berjuang Berikan ASI, Chrissy Teigen: Normalisasi Pemberian Susu Formula

"Dalam susu ada protein. Itu salah satu zat penting untuk pertumbuhan anak. Biasanya untuk perbaikan saat anak istirahat atau sakit. Juga bantu pertumbuhan," jelasnya.

Dokter Ariani memaparkan bahwa 20 persen dari seluruh protein susu berjenis whey dan bagian terbesar 80 persen merupakan protein kasien. Kemudian protein kasein kembali terbagi jadi beberapa jenis. Salah satunya betakasein.

Betakasein terbagi menjadi varian 1 dan varian 2. Menurut dokter Ariani, Betakasein varian 2 yang banyak diteliti oleh para ahli karena kebanyakan terdapat pada sapi khusus yang hanya mengasilkan A2.

"Ada banyak penelitian mengatakan betakasein 2 lebih mudah diserap sistem pencernaan, lebih mengurangi gangguan penceraan yang ringan pada anak. Jadi diharapkan lebih nyaman, anak proses belajar juga lebih optimal," pungkasnya.

Baca Juga: Mencegah Diabetes, Kurangi Konsumsi Daging dan Produk Susu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI