AS Menduga Rusia Menyebabkan Penyakit Neurologis Misterius pada 2016 Silam

Kamis, 10 Desember 2020 | 16:27 WIB
AS Menduga Rusia Menyebabkan Penyakit Neurologis Misterius pada 2016 Silam
Ilustrasi sakit kepala lama menatap komputer. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Diplomat Amerika Serikat dahulu pernah menemukan adanya kasus serangkaian penyakit neurologis misterius di Kuba. Menurutnya, kemungkinan penyakit ini disebabkan oleh energi gelombang mikro.

Dalam laporan pada akhir 2016 lalu, orang yang bekerja di kedutaan Amerika di Havana, Kuba, mulai mengalami gejala aneh, seperti mendengar suara keras disertai rasa sakit di satu atau kedua telinga.

Penderita juga mengalami telinga berdeging, masalah penglihatan, vertigo, dan kesulitan kognitif, menurut laporan tersebut.

Pada tahun-tahun berikutnya, orang yang bekerja di konsulat Amerika Serikat di Guangzhou, China, mengalami gejala yang sama. Kasus lainnya terjadi di Rusia dan negara lain.

Baca Juga: Unggah Video Syur, Putra Bilyuner Rusia Bikin Haas Kecewa

Penyakit misterius yang dinamai 'Sindrom Havana' ini pada sebagian penderitanya menjadi kronis dan melemahkan. Sayangnya, dilansir Live Science, penyakit misterius ini belum terpecahkan.

Ilustrasi sakit kepala atau pusing. (Shutterstock)
Ilustrasi sakit kepala atau pusing. (Shutterstock)

Departemen Luar Negeri AS telah meminta komite medis dan ahli lainnya untuk meninjau kasus tersebut. Kini, mereka menemukan bukti ilmiah yang menunjukkan kemungkinan penyebabnya dan memberikan rekomendasi untuk menyelidiki kasus di masa depan.

Komite mengatakan gejalanya tidak seperti gejala lain yang sudah ada dalam literatur medis umum. Mereka mempertimbangkan sejumlah penyebab, dari energi frekuensi radio, paparan bahan kimia, penyakit menular, hingga masalah psikologis.

Mereka menyimpulkan, gejala dan permulaan penyakitnya konsisten dengan efek energi frekuensi rasio (RF) yang diarahkan dan berdenyut.

"Studi yang terbit dalam literatur terbuka lebih dari setengah abad lalu dan beberapa dekade setelahnya oleh sumber Barat dan Soviet memberi dukungan tidak langsung untuk kemungkinan mekanisme ini," kata David Relman, ketua komite.

Baca Juga: Rusia Kecolongan, Radio di Pesawat Militer Rahasia Digondol Maling

Energi frekuensi radio, yang meliputi gelombang radio dan gelombang mikro, merupakan sejenis radiasi berenergi rendah.

Sakit kepala (Pixabay/RobbinHiggins)
Sakit kepala (Pixabay/RobbinHiggins)

Mekanisme lain dapat memperkuat beberapa efek dan menyebabkan beberapa gejala yang lebih kronis, seperti pusing terus-menerus, gangguan yang melibatkan sistem vestibular (bagian telinga bagian dalam dan otak yang membantu mengontrol keseimbangan dan gerakan mata), dan kondisi psikologis.

Namun, laporan ini tidak menyimpulkan bahwa energi frekuensi radio terjadi akibat serangan disengaja. Tetapi laporan komite dengan kuat menunjukkan bahwa hal itu mungkin terjadi.

Mengingat energi tersebut diarahkan dan berdenyut, yang artinya energi tersebut ditargetkan, bukan hasil dari sumber energi alami sekitar.

Terlebih lagi, beberapa penderita melaporkan gejala yang tiba-tiba, seperti sensasi nyeri, tekanan, serta suara, datang dari arah tertentu atau terjadi di tempat tertentu.

Tapi komite tidak menuliskan siapa yang mungkin berada di balik serangan ini. Namun, badan intelijen AS menganggap Rusia sebagai tersangka utamanya.

"Meskipun (komite) tidak dalam posisi untuk menilai atau mengomentari bagaimana kasus-kasus ini muncul, hanya pertimbangan skenario seperti itu menimbulkan kekhawatiran besar dengan adanya 'aktor yang jahat' dan alat baru mereka untuk menyebabkan kerugian bagi orang lain," tulis Relman.

Komite juga menyuarakan keprihatinan kasus baru di masa depan dapat muncul pada pegawai pemerintah yang bekerja di luar negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI