Suara.com - Pilkada serentak di 264 Kabupaten/Kota berpotensi menyebabkan penularan Covid-19 yang semakin banyak. Menurut Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dr. Ede Surya Darmawan SKM., MDM., potensi itu bisa terjadi lantaran penerapan protokol kesehatan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak dilakukan dengan disiplin.
"Kalau lihat beberapa TPS yang dikirimkan daerah ke saya, fotonya, memang penerapan disiplinnya kurang bagus. Tempat duduk ada yang kurang dari satu meter, begitu juga tempat menunggu pemilih kurang dari satu meter. Kemudian ada juga yang melihat daftar pemilih bareng-bareng. Itu juga bisa iadi potensi yang harusnya tidak terjadi," kata dokter Ede dalam talkshow Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (10/12/2020).
Ede mengingatkan kepada masyarakat yang mengikuti Pilkada, juga petugas TPS, agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi kesehatan masing-masing.
"Mudah-mudahan dalam dua atau tiga minggu ke depan kita tidak alami lonjakan kasus. Tapi itu memang kewaspadaan, harus dilakukan," ujarnya.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Mayoritas TPS Sudah Terapkan Protokol Kesehatan
Jika merasakan ada keluhan sakit usai pelaksanaan Pilkada, Ede menganjurkan untuk segera lakukan pemeriksaan kesehatan. Ia menegaskan bahwa deteksi dini penting dilakukan agar pelacakan kontak bisa segera dilakukan dan mencegah penularan semakin luas.
"Jangan sampai kalau nanti ada keluhan dan keluhannya terlambat mendeteksinya. Saran saya kalau memang ada keluhan, harus segera lakukan pemeriksaan kesehatan dan segera ketahui kondisinya, dengan demikian bisa di-tracing dan tidak ada penularan lebih lanjut," ujarnya.