Suara.com - Selain vaksin Covid-19 Sinovac buatan China, ada juga produksi Pfizer buatan Amerika yang menurut Badan Pengawas Obat Makanan Amerika (FDA) vaksin ini baru bisa bekerja setelah 10 hari suntikan pertama.
Data tersebut diungkap FDA pada Selasa, 8 Desember 2020 dalam rapat pengambilan keputusan terkait kebijakan vaksin yang akan digunakan di AS.
Mengutip Live Science, Rabu (9/11/2020) dalam uji klinis fase 3 vaksin Pfizer melibatkan sebanyak 44.000 orang di Amerika Serikat, Brasil, Argentina, Jerman, dan Turki. Setengah dari jumlah relawan menerima vaksin dan setengah lainnya menerima pil plasebo.
Kedua kelompok ini menerima dua suntikkan dengan jarak 21 hari. Hasilnya setelah 10 hari dosis pertama vaksin diberikan, terbukti ada penurunan nyata kasus Covid-19 pada kelompok yang diberikan vaksin dibanding kelompok yang menerima pil plasebo.
Baca Juga: Gegara Coba Es Kopi Viral, Gadis Ini Tahu Dirinya Terinfeksi Covid-19
Sayangnya para ilmuwan belum mengetahui berapa lama satu dosis vaksin bisa memberikan perlindungan dari Covid-19. Sehingga setiap orang harus menerima dua kali suntikkan dosis vaksin dalam satu tahun.
Secara umum vaksin Pfizer efektif melindungi 52 persen dari Covid-19 saat suntikkan pertama diberikan, dan efektifitas bertambah menjadi 95 persen saat dosis kedua diberikan.
Lebih lanjut terkait efek samping, tidak ada masalah keamanan yang berarti yang bisa menjadi kendala FDA tidak bisa mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA), yaitu izin penggunaan vaksin atau obat dalam kondisi darurat.
Efeknya relawan hanya merasakan nyeri di tempat suntikkan sebanyak 84 persen, 63 persen merasa kelelahan, 55 persen merasa sakit kepala, 38 persen nyeri otot, 32 merasa menggigil, 23 persen nyeri sendi, dan 14 persen merasa demam.
Tapi berbagai efek samping ini umumnya hanya terjadi satu hingga dua hari setelah penyuntikkan.
Baca Juga: Ketahui, Ini 3 Vaksin Covid-19 yang Terbukti Efektif