Masalah Gigi dan Mulut Mungkin Tingkatkan Risiko Penyakit Metabolik

Rabu, 09 Desember 2020 | 16:53 WIB
Masalah Gigi dan Mulut Mungkin Tingkatkan Risiko Penyakit Metabolik
Ilustrasi membersihkan mulut dan gigi dengan obat kumur. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi dari para peneliti Tokyo Medical and Dental University (TMDU) menunjukkan bahwa kebersihan gigi dan mulut yang minim berisiko mengembangkan masalah metabolik.

Melansir dari Science Daily, infeksi Porphyromonas gingivalis dari bakteri penyebab penyakit periodontal menyebabkan disfungsi metabolik otot rangka. Kondisi ini bisa memicu sindrom metabolik dengan mengubah komposisi mikrobioma usus.

Bakteri periodontal telah lama diketahui menyebabkan peradangan di dalam rongga mulut, tetapi juga meningkatkan mediator inflamasi secara sistemik. Akibatnya, infeksi berkelanjutan dengan bakteri periodontal dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan meningkatkan resistensi insulin yang berujung pada diabetes tipe 2.

Meskipun otot rangka memainkan peran kunci dalam penurunan kadar glukosa darah, hubungan langsung antara infeksi bakteri periodontal dan fungsi metabolisme otot rangka belum terbentuk.

Baca Juga: Diabetes Jadi Risiko Tinggi Keparahan Covid-19, Begini Penjelasannya

"Sindrom metabolik telah menjadi masalah kesehatan yang meluas di negara maju," kata penulis pertama studi Kazuki Watanabe.

"Tujuan dari penelitian kami adalah untuk menyelidiki bagaimana infeksi bakteri periodontal dapat menyebabkan perubahan metabolik pada otot rangka dan dengan demikian menyebabkan perkembangan sindrom metabolik," imbuhnya.

Ilustrasi kesehatan mulut. (Shutterstock)
Ilustrasi kesehatan mulut. (Shutterstock)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan sindrom metabolik kemungkinan besar telah mengalami infeksi Porphyromonas gingivalis. 

"Ini adalah hasil mengejutkan yang memberikan mekanisme mendasari adanya hubungan antara bakteri periodontal Porphyromonas gingivalis dan perkembangan sindrom metabolik serta disfungsi metabolik pada otot rangka," kata penulis studi tersebut, Profesor Sayaka Katagiri.

Baca Juga: Beresiko Diamputasi, Begini 12 Tips Efektif untuk Perawatan Kaki Diabetes

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI