Suara.com - Meski sudah hampir tersedia, vaksin virus corona Covid-19 masih mendapat keragu-raguan termasuk vaksin Pfizer.
Melansir dari Times of India, laporan yang muncul di halaman media sosial menunjukkan bahwa vaksin Pfizer bisa berdampak buruk bagi perempuan usia subur. Klaim tersebut tentu saja meningkatkan kehawatiran warga terhadap vaksin tersebut.
Padalah meskipun studi vaksin dipercpat, namun suntikan vaksin Pfizer merupakan salah satu suntikan paling awal yang menunjukkan kemanjuran 94 persen. Vaksin Pfizer ini telah mengakhiri uji coba fase III menggunakan pendekatan mRNA baru yang melatih sistem kekebalan untuk 'mengenali' strain penyebab penyakit.
Vaksin yang telah diuji secara luas pada lebih dari 30.000 sukarelawan ini belum diamati membawa reaksi merugikan atau efek samping yang dapat memengaruhi fungsinya.
Baca Juga: Wafat karena Corona, Wawako Probolinggo 19 Hari Berjuang Melawan Covid-19
Selain itu, sebagian besar uji coba diatur di bawah lingkup Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan tunduk pada norma-norma yang ketat. Tidak ada uji coba yang membedakan antara relawan pria dan wanita. Oleh karena itu, kemungkinan adanya vaksin yang buruk hanya untuk satu jenis kelamin belum bisa dibuktikan.
Selain itu hingga saat ini tidak ada relawan perempuan yang menyatakan bahwa vaksin menyebabkan efek samping parah.
Sebagian besar vaksin Covid-19 yang saat ini sedang dikerjakan membangun pertahanan tubuh dan meningkatkan jumlah antibodi untuk mencegah Covid-19.
Selain itu, belum ada dampak serius pada fungsi tubuh vital lainnya. Namun, perlu dicatat bahwa semua vaksin Covid-19 baru tidak ada yang 100 persen tanpa efek samping.
Baca Juga: Hebat! Raja Maroko Gratiskan Vaksin Covid-19 untuk Semua Warganya