Dikira Tahi Lalat Biasa, Ternyata Pria Ini Idap Kanker Kulit Melanoma Ganas

Selasa, 08 Desember 2020 | 17:14 WIB
Dikira Tahi Lalat Biasa, Ternyata Pria Ini Idap Kanker Kulit Melanoma Ganas
Ilustrasi sakit (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada kasus yang jarang terjadi, dokter dapat salah mendiagnosis penyakit hingga pasien mengalami gejala lainnya. Inilah yang terjadi pada Ross Axton-Davies.

Lelaki 27 tahun tersebut mengalami sakit perut parah hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Saat diperiksa, dokter berasumsi ia sedang menangani kasus usus buntu atau masalah kandung empedu. Tapi ternyata beberapa minggu kemudian pria asal Essex, Inggris, ini meninggal.

Ross meninggal pada Januari 2017 silam, dua bulan setelah hasil pemindaian menunjukkan bahwa sakit perutnya adalah kanker.

Baca Juga: Bedak Bubuk hingga Eye Shadow Bisa Mengandung Asbes, Memicu Kanker!

Setelah kematiannya, sang ibunda, Tracy Davies, baru mengetahui bahwa dua dokter yang merawat Ross yakin tahi lalat yang dikeluarkan dari punggung putranya pada Juni 2015 adalah melanoma ganas.

Ross Axton-Davies (JustGiving/Tracy Davies)
Ross Axton-Davies (JustGiving/Tracy Davies)

Tetapi dokter ketiga menilai tahi lalat tersebut tidak bersifat kanker, hanya mengatakan kondisi itu harus ditangani secara hati-hati.

Artinya saat itu Ross sama sekali tidak diberi perawatan apa pun.

Namun Ross menjalani pemeriksaan setiap tiga bulan, diberi tahu bahwa tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan meski ia mengeluh sakit di ketiaknya, dan memiliki kista kecil di punggungnya.

Hingga akhirnya pada Oktober 2016 Ross pingsan akibat sakit perut.

Baca Juga: Usai Kemoterapi, Bisakah Pasien Kanker Bekerja Kembali?

Saat ia diberitahu bahwa dirinya menderita kanker stadium lanjut yang sudah menyebar ke empat bagian tubuhnya, kondisinya sudah terlambat untuk dirawat. Ketika itu ia hanya memiliki beberapa minggu tersisa.

Ross Axton-Davies (JustGiving/Tracy Davies)
Ross Axton-Davies (JustGiving/Tracy Davies)

"Karena sudah menyebar, penyakit itu tidak dapat dihilangkan atau disembuhkan, penyakitnya mematikan. Ross hanya bisa mendapat pengobatan untuk memberinya sedikit lebih banyak waktu," ujar Tracy, dilansir The Sun.

"Tak satu pun dari kami yang mengaharapkan hal itu terjadi, dan itu adalah kejutan yang sangat mengerikan," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI