Suara.com - Kata sembuh sebenarnya kurang tepat disampaikan kepada pasien kanker meskipun pengobatannya telah berhasil. Spesialis bedah konsultan onkologi dr. Alban Dien Sp. B (K) Onk mengatakan, pasien kanker bisa saja sembuh 100 persen, tetapi sel kanker tetap akan ada di dalam tubuh selamanya.
"Kita tidak boleh menyatakan sembuh. Kata sembuh itu kita ganti dengan remisi atau survivor," kata Alban dalam webinar bersama Eka Hospital, Senin (7/12/2020).
Ia menjelaskan bahwa di dalam tubuh manusia terdapat sel induk yang terbagi menjadi dua sel induk kanker dan dua sel induk normal. Jika ada satu sel normal mati, maka sel satu lagi akan bekerja untuk menggantikan.
"Kalau umpamanya sel induk kanker, maka kapan pun tetap akan ada di dalam badan. Semua manusia ada, dua sel kanker, dua sel induk ini," jelasnya.
Baca Juga: Hasil Studi di Inggris Prediksi Risiko Kekambuhan Kanker Anak
Ia menambahkan, sel induk kanker tidak akan pernah mati walaupun dengan kemoterapi radiasi. Itulah sebabnya orang bisa mengalami penyakit kanker berulang.
"Nah, yang bekerja itu sel induk kanker, itu yang sering disebut stem cell. Jadi stem cell itu ada dua, stem cell normal, satu lagi kanker," katanya.
Stem cell kanker akan aktif bekerja jika didorong dengan gaya hidup yang tidak sehat, lanjut dokter Alban.
"Ingat, yang bekerja membuat stem cell kanker itu adalah semua lifestyle yang kita kerjakan. Misalnya makan makanan berlemak, banyak hormon, banyak bahan kimia, maka akan terangsang atau terstimulasi stem cell ini," paparnya.
Baca Juga: Kisah Vidi Aldiano Hidup dengan Satu Ginjal