Begini Cara Menjaga Minat Menulis Anak di Masa Pandemi

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 07 Desember 2020 | 17:35 WIB
Begini Cara Menjaga Minat Menulis Anak di Masa Pandemi
Anak menulis di buku. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di zaman serba digital seperti sekarang, di mana kecanggihan dan kemudahan begitu banyak ditawarkan, peran menulis terhadap kualitas pembelajaran anak tetap tak tergantikan. Melalui rangkaian gerakan “Ayo Menulis Bersama SiDU”, tahun ini SiDU melakukan sosialisasi digital kepada para guru dan orang tua di Indonesia mengenai pentingnya mempertahankan budaya menulis di buku tulis bagi anak-anak.

Dikatakan Santo Yuwana, Kepala Divisi Lokal Marketing APP Sinar Mas, kompetensi anak di masa depan erat kaitannya dengan kebiasaan menulis yang dilakukan dari kecil. Itu sebabnya, SiDU menyelenggarakan kegiatan ini dilandasi akan realita tantangan pendidikan yang semakin nyata.

Tidak hanya melihat dari rendahnya tingkat kompetensi anak bangsa di kancah Internasional, namun perubahan dinamika pembelajaran di era pandemi ini, di mana aktivitas menulis sangat berkurang drastis porsinya daripada biasanya.

Paparan gadget atau gawai kepada anak selama proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak dapat terhindarkan di era pandemi. Namun, keselarasan dengan cara konvensional seperti menulis atau mencatat kembali hasil pembelajaran di buku tulis patut terus digalakkan oleh semua pihak kepada pelajar-pelajar Indonesia.

Baca Juga: Hasil Penelitian: Menulis Tangan Membuat Daya Ingat Lebih Kuat

Menurut Marcelina Melisa, M.Psi, Psikolog, “Menulis mempunyai manfaat besar yang dapat meningkatkan kemajuan cara berpikir anak ke depannya. Menulis setidaknya memiliki tiga manfaat utama, yaitu meningkatkan kemampuan motorik halus, melatih kreativitas, serta dapat meningkatkan daya ingat melalui metode belajar memahami sambal menulis pelajaran," katanya dalam webinar mengenai "Pentingnya Menjaga Minat Menulis Anak di Era Perkembangan Digital" beberapa waktu lalu.

Melalui aktivitas menulis, anak terbiasa untuk mengontrol gerakan motorik dengan tekanan yang sesuai, serta memiliki persepsi visual yang baik. Anak juga mengembangkan imajinasi dan kreativitas melalui ide tulisan. Selain itu, melalui merangkum atau membuat catatan pelajaran dengan gaya penulisan personal dapat meningkatkan daya ingat dibandingkan jika anak hanya membaca dan menghafal. Jika anak terbiasa untuk membuat rencana penulisan dengan memaparkan ide; belajar menulis sesuai dengan ide utama setiap paragraf; serta menganalisis cara penulisan, maka kemampuan menulis secara sistematis akan terlatih.

Pentingnya aktivitas menulis daripada mengetik dengan keyboard ini pun diperkuat oleh sebuah riset yang dilakukan oleh Profesor Audrey van der Meer pada tahun 2017. Dalam penelitiannya beliau menggunakan teknologi Electroencephalography (EEG) untuk merekam dan melacak aktivitas gelombang otak saat anak melakukan kegiatan mengetik dan menulis dengan pena di atas buku tulis. Hasil dari penelitian mengungkapkan jika otak anak-anak lebih aktif jika menulis dengan pena ketimbang keyboard, dan tulisan tangan memberikan otak lebih banyak ruang untuk mengingat.

Tidak hanya unsur kognisi anak yang berkembang, namun menulis dapat meningkat sensimotorik anak. Menulis dengan tangan di atas buku tulis menciptakan lebih banyak aktivitas di bagian sensorimotor. Banyak indra diaktifkan dengan menekan pensil atau pulpen di atas kertas, melihat huruf yang ditulis, dan mendengar suara yang dibuat saat menulis. Pengalaman indera ini menciptakan kontak antara berbagai bagian otak dan membuka otak untuk belajar sehingga dapat mengingat lebih baik, sehingga hal ini merupakan alasan mengapa kegiatan menulis dapat membuat anak menjadi lebih pintar

“Kecintaan anak terhadap menulis pastinya tidak akan berjalan semulus seperti yang diharapkan, apalagi dimasa pandemi Covid-19 ini, yang mana anak diharuskan untuk melalui proses pembelajaran di rumah tanpa kendali guru secara langsung. Namun, seiring dengan perkembangan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang salah satu poinnya fokus memberikan aktivitas atau tugas pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan minat dan kondisi anak, pendidik memiliki keleluasaan untuk bantu meningkatkan minat menulis anak melalui aktivitas yang menyenangkan,” ungkap Dr. Lanny Anggraini, S.Pd.,M.A, selaku Analis Pelaksana Kurikulum Pendidikan, Direktorat Sekolah Dasar Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Baca Juga: 5 Cara untuk Mendapatkan Ide Tulisan

Lalu, apa yang bisa dilakukan orangtua taupun guru untuk membantu menanamkan kebiasaan menulis pada anak? Marcelina memberi saran berikut.

Pertama orangtua dan guru dapat membuat aktivitas menulis di buku tulis menjadi sebuah permainan, yang mana anak mendapatkan misi dan hadiah jika dapat menyelesaikan permainan dengan baik dan benar.

Kedua, membuat kuis yang sederhana dan menyenangkan seputar pelajaran, mengajak anak untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan menulis di dalam buku tulis.

Ketiga, mengajak anak untuk menulis diary di buku tulis. Hal ini tidak hanya akan memicu daya tarik anak untuk menulis, namun membangun kedekatan antara orangtua atau guru dengan anak, sehingga lebih mengerti minat, karakter, dan masalah anak.

Dan keempat, mengajak anak untuk kembali menuliskan hasil pembelajaran yang ditangkap ke dalam buku tulis, sehingga dapat memicu otak anak untuk mengingat dan memahami hasil pembelajaran yang diberikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI