Efektivitas Masker Kain Bisa Berkurang, Begini 5 Tandanya

Senin, 07 Desember 2020 | 08:48 WIB
Efektivitas Masker Kain Bisa Berkurang, Begini 5 Tandanya
Ilustrasi seeorang perempuan pengenakan masker kain. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masker kain menjadi pilihan alat pelindung diri dari Covid-19 terbaik untuk masyarakat umum. Sayangnya masker ini akan menjadi kurang efektif dalam memblokir virus corona Covid-19 ketika sudah tipis karena dicuci dan dipakai berulang kali.

Dengan demikian, penting untuk memperhatikan tanda-tanda bahwa masker tidak lagi secara aman menyaring tetesan pernapasan. Melansir dari Huffpost, berikut beberapa tanda masker kain Anda tak lagi efektif, antara lain:

1. Strapnya Longgar atau Rusak

Strap atau pengikat masker yang rusak bisa menjadi tanda bahwa Anda harus segera mengganti masker dengan yang baru.

Baca Juga: 1,2 Juta Vaksin Covid-19 asal China Tiba, Jokowi: Masih Perlu Tahapan BPOM

Ilustrasi masker kain buatan sendiri. [Shutterstock]
Ilustrasi masker kain buatan sendiri. [Shutterstock]

"Hal terbesar yang harus diperhatikan adalah tali pengikat yang menjaga masker tetap di tempatnya," kata Hannah Yokoji, direktur merek The Laundress.

"Jika strap longgar atau melar, Anda harus segera berhenti menggunakannya karena akan membuat masker tidak lagi bisa dipasang dengan benar," imbuhnya.

2. Ukuran Masker Tak Lagi Pas

Jika Anda telah mengenakan masker untuk beberapa waktu dan ukuran masker mulai kendor, Yokoji menyarankan untuk mengganti karet elastis masker atau tak lagi memakainya sama sekali.

"Masker Anda harus pas di bawah dagu, di pipi dan di sekitar hidung," kata Yokoji. "Seharusnya masker tidak punya celah sama sekali," imbuhnya. Masker juga harus diganti saat klip hidung tidak lagi pas di sekitar hidung.

Baca Juga: Keadaan Terkini Nur Asia Uno, Istri Sandiaga Uno Positif Corona

3. Masker Sobek atau Berlubang

Hentikan pemakaian masker jika ada benang tak rapi atau usang, ada robekan, dan ada lubang yang terbuka atau robek.

"Jangan pernah menggunakan masker yang sobek karena virus bisa masuk dan keluar dengan cara ini," kata ahli kesehatan masyarakat klinis dan penyakit menular Christina M. Madison.

4. Masker Kotor

Menurut dokter berlisensi Leann Poston, masker kotor yang disebabkan oleh tumpahan kopi, riasan, dan lain sebagainya bisa menjadi tanda bahwa masker sudah usang.

"Jika masker terlihat kotor dan pencucian tidak menghilangkan noda, mungkin inilah saatnya untuk membuangnya," kata Poston. "Masker bernoda mungkin telah digunakan secara berlebihan dan perlu diganti," imbuhnya.

Dokumentasi - Warga mengenakan masker kain untuk COVID-19 usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (30/4/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aa. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Dokumentasi - Warga mengenakan masker kain untuk COVID-19 usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (30/4/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aa. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

5. Kainnya Sudah Tipis

Perhatikan juga kondisi bahan masker kain. Bahan masker bisa menjadi lebih tipis saat Anda sering mencucinya.

"Kain masker yang menipis tentu saja akan mengurangi efektivitas masker dalam menghalangi penularan Covid-19. Untuk mengujinya Anda bisa mencoba meniup lilin dengan masker. Jika api mati, maka masker tak lagi efektif," kata dokter kulit kosmetik Howard Sobel, pendiri Sobel Skin.

Umumnya, masker kain akan kehilangan bentuk, elastisitas, dan keefektifannya setelah beberapa kali pencucian, setidaknya 30 kali pencucian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI