Suara.com - Sama seperti menstruasi, menopause juga bisa menimbulkan gejala tak nyaman bagi perempuan. Menopause sendiri merupakan fase di mana perempuan berhenti menstruasi karena ovarium mereka menurunkan produksi hormonal.
Penurunan kadar hormon inilah yang menyebabkan gejala tak nyaman seperti kelelahan, rasa cemas hingga depresi, sering buang air kecil, hingga hot flashes.
Namun melansir dari Healthshots, sebuah penelitian yang diterbitkan pada jurnal The North American Menopause Society menunjukkan bahwa intensitas dan volume aktivitas fisik dapat mengurangi beberapa gejala menopause
Dalam hal ini, para peneliti mengevaluasi apakah intervensi yang menargetkan perilaku gaya hidup dapat meningkatkan perubahan tingkat aktivitas fisik dan gejala menopause. Namun, intervensi tersebut tidak ditentukan untuk meningkatkan aktivitas fisik pada wanita yang dirawat karena kanker payudara, reproduksi, atau darah.
Baca Juga: Studi: Perempuan dengan Kesuburan Lebih Lama Tingkatkan Risiko Demensia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan dengan gejala menopause yang parah seperti masalah kesehatan mental dikaitkan dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan aktivitas fisik yang rendah.
Peneliti studi ini juga menemukan bahwa perempuan yang dirawat karena kanker payudara yang mengalami gejala menopause lebih buruk cenderung tidak terlibat dalam perilaku yang meningkatkan kesehatan. Dengan begitu ada kesimpulan bahwa aktivitas fisik mungkin bisa meringankan gejala menopause.
“Meskipun olahraga tidak dikaitkan dengan hot flashes yang tidak terlalu mengganggu, namun temuan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat membantu gejala menopause termasuk gangguan suasana hati dan tidur,” kata Dokterr Stephanie Faubion, direktur medis NAMS.