Suara.com - Pandemi Covid-19 telah membuat dampak besar terhadap kehidupan masyarakat. Tak sekadar mengganggu kesehatan fisik, tapi juga memengaruhi kesehatan mental.
Psikiater dr. Mahaputra, SpKJ mengatakan pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal Maret tahun 2020 memang telah membuat banyak perubahan dalam semua aspek kehidupan masyarakat di Indonesia.
Sayangnya, tidak semua individu siap dan dapat beradaptasi dengan situasi ini. Hal itu kemudian mempengaruhi mental ataupun kejiwaan seseorang. Untuk itu, menjaga kesehatan mental menjadi sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik di masa pandemi ini.
“Situasi pandemi bukanlah hal mudah, terlebih di tengah suasana yang penuh dengan ketidakpastian sehingga dapat memunculkan rasa cemas, khawatir, ketakutan, stres, hingga depresi,” ujar dr. Putra dalam pernyataannya secara virtual, Jumat (4/12/2020).
Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental Selama Krisis Pandemi
Sementara itu, menurutnya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat dari rumah untuk meminimalkan terjadinya gangguan kesehatan mental, yakni masyarakat diminta untuk membatasi paparan informasi mengenai covid-19 yang menakutkan dan berlebih yang bisa memicu kecemasan hingga berujung pada stres.
“Kita dapat mengurangi kecemasan dengan membatasi menonton, membaca, atau mendengarkan informasi yang berlebihan. Mengambil jarak sejenak dari informasi yang berlebihan juga baik,” tegas dia.
Kemudian, masyarakat harus bisa menyaring informasi yang diperoleh melalui sumber-sumber yang terpercaya. Sebab, membaca sumber yang keliru (hoaks) itu akan membuat seseorang semakin lebih cemas, lebih khawatir, dan memungkinkan untuk memunculkan masalah kesehatan jiwa.
Lalu, masyarakat dapat menghindari perasaan yang tidak nyaman dengan melakukan hal-hal positif seperti berolahraga, membaca buku, hingga memasak. Dan, disarankan untuk menghindari merokok, mengonsumsi alkohol, dan narkoba saat masa pandemi.
“Masyarakat jika merasakan stres atau perasaan yang tidak nyaman, perlu segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan jiwa, seperti psikiater, psikolog, konselor dan lainnya untuk mendapatkan pertolongan cepat dan tepat,” tuturnya.
Baca Juga: Burnout Bisa Menyerang Pelajar dan Pekerja, Begini Cara Mengatasinya