Penerapan 3T Untuk Deteksi Dini Covid-19, Seperti Apa?

Sabtu, 05 Desember 2020 | 12:30 WIB
Penerapan 3T Untuk Deteksi Dini Covid-19, Seperti Apa?
Ilustrasi Tes Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penerapan praktik 3T dan 3M sering digaungkan oleh Satgas Covid-19 untuk mencegah penularan virus Corona. Istilah 3M mungkin sudah akrab di telinga masyarakat, yang merupakan singkatan dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Namun, bagaimana dengan 3T?

Monica Nirmala, Penasihat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengungkap jika 3T merujuk pada tracing (penelusuran kontak), testing (tes virus Corona), dan treatment (pengobatan). Dan, banyak masyarakat belum benar-benar mengetahui mengenai manfaat dan tujuan dari istilah 3T ini.

Pada testing, misalnya, hal ini berkaitan erat dengan deteksi dini penderita Covid-19 agar bisa segera dipantau dan ditangani dengan tepat saat sebelum memiliki gejala yang parah, sehingga pasien tidak terlambat saat datang ke fasilitas kesehatan (faskes).

"Karena banyak pasien baru datang ke rumah sakit ketika dia sudah sesak nafas, sudah dalam kondisi yang lebih parah. Sehingga karena keterlambatan datang ke RS atau ke faskes, nggak sedikit yang tidak bisa tertolong. Jadi jangan menunggu gejala muncul dulu baru berobat," saran dia dalam webinar dengan judul 'Pentingnya Penerapan 3T dan 3M untuk Memutus Rantai Penularan Covid-19' bersama suara.com, Jumat (4/12/2020).

Baca Juga: Pasien Tanpa Gejala Tidak Akan Alami Long Covid

Monica juga menyarankan agar masyarakat bisa lebih peka terhadap kondisinya. Misalnya, saat sudah kehilangan indera penciuman atau pengecapan, sebaiknya segera memeriksakan diri.

Meski tidak semua memiliki gejala tersebut, kata Monica, saat seseorang mengalami gangguan pada indera penciuman dan pengecapan, itu adalah indikator terkuat bahwa mereka terinfeksi Covid-19.

"Jadi, testing ini sangat penting untuk mendeteksi apakah seseorang memiliki Covid-19 atau tidak. Di mana mereka harus diambil sampelnya, baik itu melalui hidung maupun melalui mulutnya, untuk mengetahui apakah ada virus atau tidak," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI