Jazz Gunung 2020, Musisi hingga Penonton Diwajibkan Tes Swab Antigen

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Sabtu, 05 Desember 2020 | 07:30 WIB
Jazz Gunung 2020, Musisi hingga Penonton Diwajibkan Tes Swab Antigen
Jazz Gunung [istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri pariwisata dan kreatif Indonesia begitu terpuruk akibat pandemi Covid-19. Namun gelaran Jazz Gunung Series mencoba mengangkat kembali geliat seni pertunjukan yang mendapat tantangan besar di tengah kondisi saat ini.

Bersama Gerakan Pakai Masker (GPM), Jazz Gunung Indonesia menggelar konser virtual Road to Jazz Gunung Series dengan tajuk "Konser 7 Ruang", Jumat (4/12/2020).

Dalam live talkshow Konser Musik di Masa Pandemi, Sigit Pramono, Penggagas Jazz Gunung Indonesia membeberkan konsep yang cukup berbeda dan berani untuk Jazz Gunung Ijen dan Bromo.

"Kami memberanikan diri dengan 12 Desember nanti kami akan mengusung pertunjukan kombinasi, hybrid antara penyelenggaraan di lokasi Ijen, Banyuwangi dan ada secara virtual dari Yogyakarta. Jadi menggabungkan antara Jazz Gunung Ijen dan Jazz Gunung Bromo," ungkapnya.

Baca Juga: Panggilan Kedua Senin Depan, Rizieq Wajib Datang ke Polda Metro

Karena masih masa pandemi, konser di lokasi akan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, terdiri dari 3 W. Pertama, adalah Wajib Tes bagi semua penyanyi, musisi, panitia hingga penonton. Bagi mereka yang dinyatakan reaktif, maka tidak boleh memasuki lokasi konser.

Bincang Konser Musik di Masa Pandemi, Sigit Pramono. (YouTube/Jazz Gunung)
Bincang Konser Musik di Masa Pandemi, Sigit Pramono. (YouTube/Jazz Gunung)

Kedua adalah Wajib Memakai Masker dan terakhir Wajib Jaga Jarak karena panitia mengurangi jumlah tempat duduk di mana hanya akan terisi sepertiganya saja.

Dengan penerapan sejumlah syarat tersebut, Sigit berharap konser ini nantinya akan menjadi percontohan bagaimana menyelenggarakan suatu konser saat pandemi.

"Kami ingin membuktikan juga bahwa kami adalah sekelompok warga negara yang bertanggung jawab. Bisa menjadi contoh kita bisa menyelenggarakan suatu kerumunan tetapi dilakukan di tempat terbuka yang mana tingkat penularannya kecil, ditambah dengan 3 W nanti semakin kecil lagi. Ini yang membuat kami memberanikan diri dan bisa menjadi contoh penyelenggaraan jazz gunung series maupun konser di tempat lain," jelasnya.

Untuk tes Covid-19 yang dimaksud bukanlah rapid test, melainkan swab antigen. Tes ini dipilih karena dilihat dapat menjadi altenatif solusi dengan harga yang relatif murah serta keakuratan yang lebih baik.

Baca Juga: Videografis: Hal yang Harus Dihindari saat Memakai Masker

Bincang Konser Musik di Masa Pandemi. (YouTube/Jazz Gunung)
Bincang Konser Musik di Masa Pandemi. (YouTube/Jazz Gunung)

Sementara untuk biaya tes swab antigen sendiri akan ditanggung oleh panitia. Test kit dan tenaga medis juga akan disediakan di lokasi. Pihak panitia juga menerima apabila penonton membawa bukti tes PCR, asalkan masih dalam masa berlaku.

Jazz Gunung sendiri merupakan penyelenggara pergelaran musik jazz bertaraf internasional di alam terbuka di Indonesia seperti Bromo, Ijen, Burangrang dan Danau Toba. Sebagai pelopor konser di alam terbuka, acara ini rutin digelar setiap tahun sejak 2009.

Tahun ini konser diselenggarakan dengan tujuan membantu pelaku seni yang terdampak pandemi dan menggalakkan kembali gerakan memakai masker. Sepenuhnya dana yang dihasilkan akan disumbangkan kepada pelaku seni yang terdampak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI