Beresiko Diamputasi, Begini 12 Tips Efektif untuk Perawatan Kaki Diabetes

Sabtu, 05 Desember 2020 | 06:25 WIB
Beresiko Diamputasi, Begini 12 Tips Efektif untuk Perawatan Kaki Diabetes
Ilustrasi Diabetes tipe 2 (Pixabay/stevepb)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penderita diabetes umumnya berisiko lebih tinggi mengalami ulserasi kaki dan nyeri kaki. Kadar glukosa yang tinggi dalam tubuh menyebabkan perubahan neuropatik (kerusakan saraf) dan mikrovaskuler (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah), yang membuat mereka rentan terluka.

Selain itu, karena aliran darah yang lebih sedikit di area kaki, penyembuhan luka menjadi tertunda, yang menyebabkan komplikasi lain.

Menurut sebuah penelitian, sekitar 15-25 persen penderita diabetes mengalami peningkatan risiko tukak kaki, yang dapat menyebabkan amputasi kaki.

Komplikasi diabetes lainnya seperti gangguan muskuloskeletal, vaskular, dermatologis, dan neurologis juga dapat meningkatkan risiko amputasi kaki bagian bawah.

Baca Juga: Selalu Merasa Lapar, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi diabetes. (Shutterstock)
Ilustrasi diabetes. (Shutterstock)

Namun, risiko beberapa amputasi kaki dapat dicegah hingga 80 persen dengan tips perawatan diri dan pemantauan diri tertentu.

Berikut tips efektif untuk melakukan perawatan kaki diabetik, seperti dilansir dari Boldsky, Jumat (4/12/2020), yakni:

1. Menjaga Kebersihan

Tips perawatan kaki terpenting bagi penderita diabetes adalah memastikan kebersihan kaki mereka dengan mencuci dan membersihkan secara teratur.

Ini membantu mengurangi kerentanan kaki terhadap infeksi dan menjaganya tetap sehat. Pastikan untuk mencuci, membilas dan mengeringkan kaki, beri perhatian khusus di antara jari-jari kaki.

Baca Juga: Luka Sulit Sembuh Tak Selalu Disebabkan Diabetes, Kenali Bedanya!

2. Jaga agar Kaki Anda Tertutup

Ilustrasi (Foto: shutterstock)
Ilustrasi  kaki diabetes. (Foto: shutterstock)

Luka membutuhkan waktu lama untuk sembuh bagi penderita diabetes. Bahkan luka atau luka kecil dapat menyebabkan gangren, kondisi kulit yang ditandai dengan jaringan yang berubah warna dan hitam.

Kondisi ini terkadang berkembang menjadi nyeri kronis, gerakan berkurang, operasi kaki, dan kematian. Oleh karena itu, disarankan untuk menutupi kaki Anda lebih sering.

3. Lakukan Pemeriksaan Tutup Secara Teratur

Sebelum tidur, periksa kaki dengan saksama dan perhatikan tanda-tanda luka, luka, lecet, goresan, bengkak, atau masalah kaki lainnya yang dapat memperburuk komplikasi yang lebih besar. Konsultasikan dengan ahli medis jika Anda memperhatikan sesuatu, bahkan jika Anda menganggapnya kecil.

4. Kenakan Kaus Kaki Bersih

Berjalan tanpa alas kaki, bahkan di rumah, dapat meningkatkan risiko tukak kaki. Lindungi kaki Anda dari segala jenis kerusakan dengan mengenakan kaus kaki.

Pastikan juga kaus kaki bersih dan kering. Jangan memakai kaus kaki yang sama dan berusaha menggantinya setiap hari. Kenakan kaus kaki empuk berbasis pasar yang dirancang khusus untuk penderita diabetes.

5. Pilih Sepatu Anda dengan Bijak

Pilih sepatu yang tepat yang nyaman dan tidak menyebabkan kapalan atau lecet. Mengenakan sepatu yang ketat dapat meningkatkan risiko luka dan lecet karena ventilasi yang tidak tepat.

Disarankan untuk menyimpan setidaknya dua pasang sepatu dan menggantinya pada hari-hari bergantian. Selain itu, pastikan untuk menghilangkan batu atau partikel kotoran sebelum memakainya.

6. Hindari Bantalan Pemanas

Menerapkan bantalan pemanas di kaki bisa efektif dalam mengurangi rasa sakit dan bengkak, tetapi paparan rutin terhadap terapi panas ini dapat menyebabkan mati rasa di area tersebut, mencegah kita mengetahui segala jenis cedera. Hindari penggunaan biasa dan penggunaan kapan pun diperlukan.

7. Berhenti Merokok

Ilustrasi. (Shutterstock)
Ilustrasi berhenti merokok. (Shutterstock)

Merokok memperburuk ulserasi kaki diabetik di semua tahap, baik itu tahap awal atau tahap penyembuhan. Dapat memperburuk neuropati otonom dan motorik serta sensorik perifer diabetik, yang merupakan penyebab utama terjadinya tukak kaki.

8. Lakukan Pemeriksaan Tepat Waktu

Diabetes memainkan peran patogenetik dalam penyakit jantung. Menurut sebuah penelitian, prevalensi penyakit jantung lebih banyak pada penderita diabetes dibandingkan dengan non penderita diabetes.

Jangan pernah melewatkan janji dengan dokter dan periksa kadar glukosa Anda setiap hari.

9. Pijat Kaki

Diabetes dapat menghambat regulasi termal di kaki dan menyebabkan perubahan persepsi dingin dan panas. Selain itu, glukosa darah tinggi dapat meningkatkan kekakuan dan mengurangi elastisitas jaringan sehingga sulit untuk bergerak.

Pijat kaki membantu menstimulasi keseimbangan dan meningkatkan relaksasi, sehingga mengurangi rasa sakit dan mengurangi risiko ulkus kaki.

10. Gunakan A Mild Moisturizer

Melembabkan kaki sama pentingnya dengan membersihkannya. Gunakan pelembab yang kaya antioksidan dan Vitamin E karena dapat membantu mengurangi produksi radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel kulit.

Selain itu, jangan lupa untuk rutin melembabkan kaki dan mengoleskan foot cream setiap malam, bila perlu.

11. Rawat kuku kaki Anda dengan hati-hati

Kuku kaki yang melengkung juga bisa menjadi penyebab umum sakit kaki di kalangan lansia. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan memotongnya pendek hanya jika sudah terlalu besar.

Saat menggunakan gunting kuku, berhati-hatilah dan gunakan hanya yang dirancang untuk kuku kaki, bukan kuku, karena lebih lebar dan membantu menghindari cedera. Juga, pastikan untuk mengarsipkan kuku kaki Anda setelah memotongnya.

12. Jalan-jalan Ringan Setiap Hari

Otot kaki membutuhkan latihan harian untuk tetap berfungsi dalam waktu yang lebih lama. Jalan kaki secara teratur membantu menjaga ligamen dan tendon tetap lentur dan juga memperkuat otot kaki. Ini dapat membantu mencegah risiko ulkus kaki dan komplikasi lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI