Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan keputusan untuk mengizinkan sekolah tatap muka mulai Januari 2021 mendatang.
Mengacu keputusan tersebut, orangtua dituntut memiliki kesiapan yang matang untuk mempersiapkan secara menyeluruh aspek kesehatan yang dibutuhkan anak sebelum kembali ke sekolah.
Salah satu kekhawatiran yang muncul bagi masyarakat, dan menjadi pertanyaan utama adalah apakah kita sudah siap mengirim kembali anak ke sekolah?
Lalu, apa yang perlu dipersiapkan dan bagaimana sekolah tatap muka jika vaksin belum juga ditemukan?
Berbicara dalam acara Lifepack & Jovee beberapa waktu lalu, dr. Ajeng Indriastari, Sp.A sebagai dokter spesialis anak mengungkapkan perlunya pertimbangan dan persiapan matang sebelum memutuskan sekolah tatap muka.
Dokter Ajeng juga menyadari banyaknya pro dan kontra mengenai isu sekolah tatap muka pada 2021. Namun di satu sisi, pembelajaran jarak jauh telah membuat anak-anak merasa jenuh.
"Bisa dikatakan hanya efektif pada 15 menit pertama pembelajaran dimulai, selebihnya anak-anak akan terdistraksi dengan kegiatan lainnya. Namun di sisi lain, orangtua merasa aman sekolah di rumah untuk menghindari virus corona karena penyebaran virus ini tidak main-main dan sangat mengkhawatirkan," kata dokter Ajeng melalui siaran pers yang diterima Suara.com, Jumat (4/12/2020).
Berdasarkan data terkini dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), proporsi anak-anak terinfeksi virus corona Covid-19 sebesar 11,3 persen. Selain itu, Jurnal dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan risiko anak terkena virus corona lebih rendah 20 kali dari kelompok usia tua.
Meski risiko anak terkena terinfeksi Covid-19 lebih rendah, kata dokter Ajeng, bukan berarti kewaspadaan hilang. Apalagi anak-anak tetap memiliki risiko terinfeksi dan menginfeksi ke orang lain.
Baca Juga: Anak Akan Sekolah Tatap Muka, IDAI Minta Orangtua Pertimbangkan Ini
Kata dokter Ajeng, beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai sekolah tatap muka adalah;