Konspirasi Vaksin Covid-19, dari Mengandung Microchip hingga Mengubah DNA

Jum'at, 04 Desember 2020 | 17:26 WIB
Konspirasi Vaksin Covid-19, dari Mengandung Microchip hingga Mengubah DNA
Vaksin Covid-19 diperkirakan tersedia pada September 2020. Foto: Seorang petugas medis sedang menyuntikkan vaksin flu ke warga Asuncion, Paraguay, pada 15 April kemarin. [AFP/Norberto Duarte]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ini adalah sesuatu yang menurut Profesor Sikora tidak akan pernah terjadi.

Undang-undang Kesehatan Masyarakat (Pengendalian Penyakit) 1948 memberi pemerintah kekuasaan untuk mencegah, mengendalikan, dan mengurangi penyebaran infeksi atau kontaminasi.

Tetapi undang-undang secara eksplisit mengatakan pihak berwenang tidak dapat memaksa seseorang untuk melakukan perawatan medis, termasuk vaksin.

Namun, ini akan menyulitkan seseorang apabila ingin bepergian ke negara lain. Sebab, orang perlu sertifikat vaksin untuk bepergian, lanjut Sikora.

5. Vaksin mengandung microchip

Konspirasi ini selalu berkaitan dengan pendiri Microsoft, Bill Gates. Orang-orang percaya bahwa alasan yayasan besarnya, Bill And Melinda Gates Foundation, mendanai penelitian untuk vaksin Covid-19 adalah karena mereka ingin menguasai dunia.

Namun, hal itu tidak pernah terjadi. Mereka tidak bereksperimen pada manusia dan tidak menyertakan tekonologi perangkat keras apa pun, termasuk microchip.

"Microchip harus sangat kecil sehingga tidak akan berfungsi. Itu tidak mungkin," bantah Pennington.

Baca Juga: Dianggap Sebarkan Teori Konspirasi Covid-19, Film Ini Banjir Kecaman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI