Tembakau yang Dipanaskan Punya Risiko Lebih Rendah dari Rokok, Benarkah?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 04 Desember 2020 | 15:14 WIB
Tembakau yang Dipanaskan Punya Risiko Lebih Rendah dari Rokok, Benarkah?
Ilustrasi rokok. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak riset telah menemukan bahwa rokok memiliki banyak dampak negatif dan membahayakan bagi kesehatan. Hal ini tentu sudah banyak disadari oleh masyarakat.

Namun demikian, banyak masih sulit ketergantungan dari produk rokok atau tembakau yang dibakar. Belakangan muncul produk tembakau alternatif dengan cara dipanaskan.

Lantas, benarkah produk tembakau yang dipanaskan lebih rendah risikonya dibandingkan rokok?

Berdasarkan hasil tinjauan literatur sistematis yang dilakukan Universitas Airlangga (UNAIR), produk tembakau yang dipanaskan menghasilkan zat berbahaya yang lebih rendah dibandingkan rokok.

Baca Juga: Peringatan! Merokok Sembarangan di Aceh Bisa di Bui

Ilustrasi puntung rokok. (Shutterstock)
Ilustrasi puntung rokok. (Shutterstock)

Metode yang dilakukan secara objektif ini ditujukan untuk menganalisis dari aspek toksikologi produk tembakau yang dipanaskan, yang mulai banyak beredar di masyarakat.

Ahli toksikologi UNAIR, Shoim Hidayat, menjelaskan produk tembakau yang dipanaskan minim kandungan berbahaya karena tidak ada proses pembakaran dalam penggunaannya.

Shoim menjelaskan, batang tembakau dipanaskan pada suhu yang rendah. Adapun proses pembakaran pada rokok bisa mencapai suhu 900 derajat Celcius ketika produk tersebut dihisap.

“Produk tembakau yang dipanaskan menghasilkan aerosol bukan asap, sehingga berbeda dengan rokok. Aerosol dihasilkan dari pemanasan, bukan pembakaran," kata Shoim kepada wartawan dalam keterangannya, Jumat, (4/12/2020).

Dengan demikian, lanjut Shoim, aerosol yang dikeluarkan berbeda. Ia menjelaskan, bagi tembakau yang dibakar menghasilkan smoke aerosol, sedangkan yang dipanaskan menghasilkan non-smoke aerosol yang partikel penyusunnya lebih dari 90 persen adalah partikel cair.

Baca Juga: Pemerintah Didesak Hentikan Eksploitasi Anak di Industri Rokok

Tanpa proses pembakaran, kandungan senyawa toksik pada produk tembakau alternatif jauh lebih rendah dibandingkan dengan rokok. Risiko pada pengguna pun menjadi lebih rendah.

Meski demikian, Shoim menegaskan, jalan terbaik adalah tetap berhenti total dari penggunaan tembakau. Namun bagi yang kesulitan atau tidak dapat menghentikan kebiasaannya, produk tembakau alternatif dapat dijadikan pilihan, misalnya produk tembakau yang dipanaskan.

“Karena kadar senyawa toksik pada produk tersebut lebih rendah, dengan demikian potensi risiko untuk menderita penyakit tidak menular menjadi lebih kecil," kata Shoim.

Oleh karena itu produk ini dapat dipertimbangkan sebagai pilihan oleh para perokok dewasa yang mengalami kesulitan berhenti merokok sebagai alternatif yang lebih baik dibanding terus merokok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI