Benarkah Gondongan Bisa Menular? Begini Fakta dan Gejalanya!

Jum'at, 04 Desember 2020 | 13:22 WIB
Benarkah Gondongan Bisa Menular? Begini Fakta dan Gejalanya!
Ilustrasi sakit leher, gondongan (Pixabay/nastya_gepp)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gondongan adalah infeksi virus yang mempengaruhi kelenjar penghasil air liur di dekat telinga. Umumnya, gondongan biasanya menyebar di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi, yang mana siswanya tidak mendapat vaksin campak, gondok, dan rubella.

Gondongan termasuk masalah kesehatan yang sangat umum. Kondisi ini menyerang lebih dari 8 dari setiap 10 orang.

Gondongan biasanya menyebabkan sekitar 1.200 pasien masuk rumah sakit setiap tahun di England Wales. Gondongan juga menjadi penyebab paling umum dari meningitis virus dan tuli pada anak-anak.

Terdapat lebih dari 40 ribu kasus gondongan di Inggris dan Wales tahun 2005. Bahkan lebih banyak kasus gondongan pada tahun 2009, 2013, 2019 hingga 2020.

Baca Juga: Benarkah Vitamin dan Mineral Bisa Cegah Virus Corona?

Sakit leher, gondongan (Unsplash/ Keenan Constance)
Sakit leher, gondongan (Unsplash/ Keenan Constance)

Tapi, apakah gondongan benar-benar penyakit menular?

Gondongan termasuk penyakit menular dan menyebar dengan cara yang sama seperti pilek dan flu. Gondongan menyebar melalui tetesan air liur yang terinfeksi dengan cara dihirup atau mengontaminasi permukaan.

Sepertiga penderita gondongan tidak menunjukkan gejala. Tapi, mereka masih bisa menularkannya ke orang lain.

Gejala gondongan biasanya terlihat sekitar 2 minggu hingga 25 hari setelah terinfeksi virus. Masa inkubasi gondongan sekitar 17 hari dan gejala yang paling umum adalah pembengkakan pada kelenjar parotis.

Kelenjar ini ditemukan di sekitar sisi wajah, tepatnya di bawah lobus kedua telinga. Pembengkakan kelenjar parotis ini biasanya disertai dengan nyeri tekan dan kesulitan menelan.

Baca Juga: Dadang Hawari Meninggal Dunia karena Virus Corona

Adapula gejala lain gondongan yang terjadi beberapa hari sebelum kelenjar membengkak, antara lain:

  1. Sakit kepala
  2. Nyeri sendi
  3. Merasa sakit
  4. Mulut kering
  5. Sakit perut ringan
  6. Merasa lelah
  7. Kehilangan selera makan
  8. Suhu tinggi 38 derajat celcius

Komplikasi akibat gondongan jarang terjadi. Jika ada komplikasi, kondisi ini harus ditangani oleh dokter.

Misalnya, 25 persen remaja laki-laki dengan gondongan akan mengalami pembengkakan testis. Lalu, 5 persen remaja perempuan dengan gondongan akan mengalami pembengkakan ovarium.

Terkadang, gondongan juga bisa menyebabkan pankreas meradang. Tapi, kondisi ini hanya terjadi pada sekitar 4 persen kasus gondongan.

Adapun komplikasi yang lebih serius akibat gondongan termasuk kemandulan, ketulian, meningitis, ensefalitis, masalah ginjal, sendi dan jantung.

Sementara itu, kematian akibat gondongan sangat jarang terjadi. Angka fatalitas kasus adalah sekitar 1,6 hingga 3,8 per 10 ribu orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI