Botox Jadi Prosedur Kosmetik Paling Banyak Dilakukan Saat Pandemi Covid-19

Kamis, 03 Desember 2020 | 23:45 WIB
Botox Jadi Prosedur Kosmetik Paling Banyak Dilakukan Saat Pandemi Covid-19
Filler wajah botoks, botox [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Botoks menjadi prosedur estetika paling banyak dibahas dan dicari di media sosial. Botox atau botoks sendiri merupakan prosedur untuk menghilangkan kerutan di wajah. 

Data tersebut didapat setelah perusahaan konsultasi kesehatan yang berbasis di Jerman, Qunomedical.

Tim peneliti melakukan analisis data pencarian internal untuk mengetahui prosedur kosmetik apa yang paling banyak dilakukan orang di dunia selama 2020.

Di Amerika Serikat, ditemukan 14 penelusuran teratas terkait perawatan tubuh. Di antaranya suntikan botoks, sedot lemak, pengencangan perut, pengencangan bokong, operasi hidung, operasi pembesaran payudara.

Baca Juga: Biar Nggak Kelihatan Tua, Ini Cara Mengurangi Kerutan di Sekitar Mata

Ada juga transplantasi rambut, pengisi bibir, makeover ibu, operasi pengecilan payudara, facelift, implan bokong, operasi ginekomastia (pengecilan payudara untuk laki-laki), dan transplantasi jenggot.

Prosedur kosmetik dan operasi yang sama juga terjadi di sebelas negara lain, namun urutannya bervariasi.

Seperti di Kanada, suntik botoks adalah prosedur yang paling banyak dicari, diikuti dengan operasi hidung dan transplantasi rambut. Sedangkan orang di Inggris, Irlandia, dan Jerman lebih banyak mencari filler bibir, suntik botoks dan transplantasi rambut.

Australia dan Selandia Baru memiliki penelusuran teratas yang identik dengan botoks, pengisi bibir, dan sedot lemak.

Rhinoplasties adalah pencarian nomor satu di Perancis dan Spanyol. Namun, kedua negara memiliki perbedaan dalam peringkat lainnya meskipun sedot lemak juga berhasil masuk tiga besar.

Baca Juga: Curhat Aktor Hollywood, Wajahnya Berubah Mirip Penjahat Gara-gara Botox

Pengguna Qunomedical Italia paling banyak menelusuri pengisi bibir, operasi hidung, dan pembesaran payudara.

Sedangkan pengguna Belanda paling banyak menelusuri pembesaran payudara, transplantasi rambut, dan botoks. Pengguna Afrika Selatan, di sisi lain, mencari sedot lemak, botoks, dan operasi perut.

"Saat tahun berakhir, kami dapat melihat bahwa ini adalah fenomena global," kata CEO Qunomedical Dr. Sophie Chung, dalam sebuah pernyataannya, dikutip dari Fox News.

"Lockdown sulit bagi semua orang, tetapi dengan lebih banyak privasi, lebih sedikit bersosialisasi, dan banyak waktu luang, orang melihat kesempatan untuk merenungkan hal-hal penting seperti perawatan diri dan kepercayaan diri mereka," tambahnya.

Dia menambahkan bahwa selebriti juga dapat menjadi faktor mengapa orang di seluruh dunia lebih terbuka terhadap peningkatan kosmetik. Menariknya, pencarian online dalam perawatan medis telah meningkat dalam 12 bulan terakhir selama pandemi.

"Qunomedical juga melihat lonjakan minat pada operasi di luar negeri selama lockdown," kata Chung. 

"Seiring dengan penerbangan yang lebih murah, semakin banyak orang yang menemukan bahwa mereka bisa mendapatkan perawatan berkualitas tinggi yang sama dengan harga lebih rendah dan lebih banyak privasi saat jauh dari rumah," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI