Mengapa CDC Persingkat Masa Karantina Jadi 7-10 Hari?

M. Reza Sulaiman
Mengapa CDC Persingkat Masa Karantina Jadi 7-10 Hari?
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengumumkan pembaruan terkait masa karantina pasien Covid-19. Apa alasannya?

Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengumumkan pembaruan terkait masa karantina pasien Covid-19.

Jika sebelumnya masa karantina Covid-19 yang dianjurkan oleh WHO adalah 14 hari, CDC mengubahnya menjadi tujuh hingga 10 hari.

Keputusan itu diambil di tengah lonjakan kasus Covid-19 di negara itu.

CDC berharap dengan masa karantina yang lebih pendek, maka orang-orang akan lebih patuh pada protokol kesehatan.

Baca Juga: BRI Dukung Aksi Donor Darah HUT Karantina di Papua Tengah

"Seringkali, otoritas kesehatan masyarakat bertanggung jawab untuk memantau orang-orang selama karantina. Mereka harus mendampingi mereka sampai akhir. Oleh karena itu kami ingin mengurangi beban tenaga kesehatan dengan mempersingkat masa karantina menjadi tujuh hari," jelas John Brooks, kepala petugas medis COVID-19 CDC, pada Rabu.

Rekomendasi karantina tujuh hari diperuntukkan bagi mereka yang telah dinyatakan negatif, sedangkan masa karantina 10 hari diperuntukkan bagi mereka yang belum menjalani tes.

Dalam kedua kasus tersebut, individu tersebut tidak boleh menunjukkan gejala.

CDC terus merekomendasikan agar orang-orang tidak bepergian untuk liburan, tetapi jika mereka memutuskan untuk melakukannya, otoritas kesehatan mendesak mereka untuk menjalani tes satu hingga tiga hari sebelum perjalanan dan tiga hingga lima hari setelah perjalanan.

AS terus mencatat rekor harian dengan sekitar 150.000 kasus baru per hari.

Baca Juga: Formasi CPNS Badan Karantina Indonesia, Ini Jurusan D3 hingga S1 yang Dibutuhkan Rekrutmen ASN 2024

Menurut Johns Hopkins University, sejauh ini ada 13,8 juta warga AS yang terinfeksi Covid-19, dan lebih dari 272 ribu di antaranya meninggal dunia.