Zona Merah Terus Bertambah, Satgas Covid-19: Ini Jadi Cermin Bagi Kita

Kamis, 03 Desember 2020 | 17:10 WIB
Zona Merah Terus Bertambah, Satgas Covid-19: Ini Jadi Cermin Bagi Kita
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito / Foto : Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menyesalkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan, sehingga membuat jumlah daerah zona merah bertambah hampir dua kali lipat.

Dari peta zonasi risiko tinggi, Kamis (3/12/2020) jumlah daerah yang masuk zona merah bertambah cukup banyak dengan mencapai 50 daerah, sebelumnya hanya ada 28 kabupaten/kota. 

“Saya kecewa karena jumlah daerah yang berada di zona merah bertambah hampir dua kali lipat. Selain itu, jumlah daerah yang berada di zona hijau pun semakin menipis,” ujar Wiku dalam pernyataannya seperti dikutip pada laman resmi Satgas Covid-19, Kamis (3/12/2020).

Melihat rincian peta zonasi, pada zona oranye atau risiko sedang jumlahnya meningkat menjadi 374 dari sebelumnya 345 kabupaten/kota. Zona kuning atau risiko rendah, menurun menjadi 75 dari 121 kabupaten/kota.

Baca Juga: Jasa Cat Duco: Semangat Bertahan di Era Pandemi

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. (istimewa).
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. (istimewa).

Juga pada zona hijau tidak ada kasus baru menurun menjadi 6 dari sebelumnya 10 kabupaten/kota. Dan zona hijau tidak terdampak juga menurun menjadi 9 dari sebelumnya 10 kabupaten/kota. 

“Keadaan ini harus menjadi cambukan keras bagi kita untuk terus memperbaiki diri, bagi masyarakat jangan pernah abai. Karena cepat atau lambat, Anda akan menjadi penderita Covid-19, jika lengah dalam memproteksi diri, lingkungan ataupun keluarga anda,” tegasnya.

Bagi pemerintah daerah dan jajarannya juga diminta lakukan evaluasi terhadap kedisiplinan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Selain itu, penegakan kedisiplinan protokol kesehatan harus dimasifkan, dan pelaksanaan 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan). 

“Kami berharap data ini bisa menjadi cermin bagi kita semuanya, baik pemerintah, maupun masyarakat untuk merefleksikan komitmen kita dalam mengendalikan Covid-19 di Indonesia,” tutur dia.

Baca Juga: Jubir Satgas Covid-19 Siak Dikabarkan Terpapar Corona, Sekda: Iya Positif

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI