Suara.com - Penyintas Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh masih bisa mengalami gejala pasca-sakit yang disebut dengan isilah Long Covid-19 Syndrome.
Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan DR. dr. Agus Dwi Susanto Sp. P(K) mengatakan, gejala itu bisa muncul selama beberapa minggu bahkan berbulan-bulan setelah sembuh dari Covid-19
Namun, dokter Agus menekankan bahwa penyebab long Covid-19 bukan karena virus corona jenis baru tersebut masih tersisa di dalam darah penyintas.
"Kalau bicara long Covid-19 bukan karena virus tersisa. Tetapi kita sering sebut dengan sequelae. Dalam bahasa medis artinya gejala sisa yang muncul setelah dinyatakan sembuh," kata dokter Agus dalam webinar Satgas Penanganan Covid-19, Kamis (3/12/2020).
Baca Juga: Penjualan Motor Suzuki Anjlok, Nex II Paling Terdampak
Ia menjelaskan bahwa kondisi itu terjadi karena adanya proses ketika sakit menimbulkan kelainan menetap secara anatomikm, yang pada akhirnya memengaruhi organ tubuh secara fungsional.
"Contohnya, kalau saya sebagai dokter paru, pada pasien parunya sering ditemukan ada vibriosis atau kekakuan pada jaringan paru yang sifatnya menetap bisa dua sampai tiga bulan," ucapnya.
Kondisi vibriosis menyebabkan oksigen tidak bisa masuk ke dalam paru-paru. Akibatnya pasien mengalami sesak napas.
Menurut dokter Agus, pada pasien bisa ditemukan penurunan fungsi paru hingga 20-30 persen. Gejala long Covid-19 pada setiap orang juga sangat bervariasi.
Tetapi gejala yang paling banyak terjadi adalah kelelahan kronik, napas sesak, jantung berdebar, nyeri sendi, nyeri otot, termasuk psikologis seperti depresi.
Baca Juga: Sakit Tenggorokan Jadi Gejala Pilek dan Covid-19, Bagaimana Membedakannya?