Diklaim Manjur, Kenali 6 Vaksin Covid-19 Berikut Sekilas Cara Kerjanya!

Rabu, 02 Desember 2020 | 16:03 WIB
Diklaim Manjur, Kenali 6 Vaksin Covid-19 Berikut Sekilas Cara Kerjanya!
Ilustrasi vaksin virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setidaknya ada 3 vaksin Covid-19 eksperimental yang menunjukkan kemanjuran luar biasa. Tapi, setiap vaksin tentu memiliki cara kerja yang berbeda dalam melawan virus corona.

Mulai dari vaksin AstraZeneca yang mampu mencegah infeksi virus corona 62 persen ketika mendapatkan dua dosis dalam sebulan. Kemudian dilansir dari CNN, vaksin ini 90 persen lebih efektif ketika diberikan dalam setengah dosis sebulan.

Ada pula vaksin Pfizer dan vaksin Moderna yang mampu memberikan perlindungan terhadap virus corona Covid-19 sebesar 95 persen.

Vaksin Pfizer dan Moderna menggunakan teknologi yang sangat mirip. Sedangkan vaksin AstraZeneca menggunakan pendekatan yang berbeda. Berikut sekilas tentang cara kerja setiap vaksin virus corona Covid-19.

Baca Juga: Gejala Long Covid-19, Waspadai Jantung Berdebar dan Kelelahan!

Ilustrasi Vaksin. (Pixabay/PhotoLizM)
Ilustrasi Vaksin. (Pixabay/PhotoLizM)

1. Pfizer dan BioNTech

Vaksin ini dibuat menggunakan messenger RNA atau mRNA, yang juga didesain cocok untuk mengatasi pandemi. Pembuat vaksin pun hanya membutuhkan urutan genetik virus yang menyebabkan pandemi.

Dalam hal ini, para peneliti BioNTech menggunakan sepotong kecil materi genetik yang mengkode lonjakan protein virus corona.

2. Moderna

Vaksin moderna juga didasarkan pada mRNA, yakni perangkat lunak untuk sel.

Baca Juga: Pfizer dan BioNTech Ajukan Izin Darurat Vaksin Covid-19 di Eropa

Sama seperti vaksin Pfizer, vaksin Moderna ini mengkodekan sel untuk membuat sepotong protein lonjakan. Para ilmuwan harus memilih bagian virus yang tidak akan bermutasi atau banyak berubah seiring berjalannya waktu.

3. AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca dibuat oleh tim peneliti di Universitas Oxford Inggris menggunakan virus flu biasa yang disebut adenovirus untuk membawa protein lonjakan dari virus corona ke dalam sel.

Hal ini bertujuan untuk membuat tubuh orang menghasilkan vaksin bagi mereka sendiri dengan mengeluarkan salinan kecil protein lonjakan.

4. Vaksin Johnson, Janssen Pharmaceuticals

Vaksin virus corona Janssen adalah vaksin vektor rekombinan seperti AstraZeneca yang menggunakan adenovirus tapi yang satu ini memang menginfeksi manusia.

Virus ini adalah versi adenovirus 26 yang direkayasa secara genetik dan menyebabkan flu biasa. Vaksin Janssen ini salah satu vaksin yang sudah pernah diujicobakan di pasaran.

Vektor adenovirus 26 digunakan untuk membuat vaksin Ebola. Vaksin Janssen ini termasuk vaksin sekali pakai, tpi beberapa penelitian menemukan bukti pemberian vaksin 2 dosis memberikan perlindungan lebih baik.

4. Novavax

Perusahaan bioteknologi yang berbasis di Maryland, Novavax, mengkhususkan diri pada vaksin "subunit protein". Mereka menggunakan nanopartikel mirip virus sebagai basis dan menutupinya dengan potongan protein lonjakan virus corona yang direkayasa secara genetik.

Novavax menggunakan virus serangga yang disebut baculovirus untuk memasukkan protein lonjakan virus corona ke dalam sel ngengat, yang kemudian menghasilkan protein tersebut. Lalu, protein dipanen dan dicampur dengan penguat kekebalan ajuvan sebagai vaksin.

5. Sinovac

Perusahaan China, Sinovac's CoronaVac, menggunakan virus yang tidak aktif, salah satu metode lawas untuk memvaksinasi orang. Vaksin Sinovac ini sama dengan vaksin Sinopharm pada virus yang tidak aktif.

6. Sputnik V

Vaksin virus korona Sputnik V Rusia adalah vaksin vektor adenoviral. Vaksin ini menggunakan dua virus flu biasa yang disebut adenovirus 5 dan adenovirus 26 yang membawa materi genetik untuk protein lonjakan ke dalam tubuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI