Apakah Vaksin Covid-19 Akan Memberikan Kekebalan Instan? Ini Kata Pakar!

Rabu, 02 Desember 2020 | 15:59 WIB
Apakah Vaksin Covid-19 Akan Memberikan Kekebalan Instan? Ini Kata Pakar!
Vaksin Covid-19 mRNA-1273. [Henry Ford Health System/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dunia tengah menunggu penemuan vaksin yang dapat menangkal penyebaran virus corona penyebab sakit Covid-19. 

Namun menurut Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau ITAGI Peof. DR. Dr. Soejatmiko Sp. A., vaksin tidak membuat seseorang mendapatkan kekebalan instan begitu saja.

"Satu orang yang disuntik itu gak langsung kebal. Baru setelah dua minggu, baru bisa melindungi," kata Soejatmiko dalam webinar KPCPEN, Rabu (2/12/2020). 

"Gen yang meningkat hanya ada dalam sel tubuh dan dalam darah orang itu. Kalau virus masuk ke dalam sel tubuh dan darah akan dinetralkan oleh antibodi. Maka orang yang divaksinasi tidak akan sakit," jelasnya lebih lanjut.

Baca Juga: RUU Sudah Disahkan, Pemerintah Jepang Gratiskan Vaksin Covid-19 untuk Warga

Meski nantinya tubuh menjadi kebal, Soejatmiko menegaskan bahwa orang yang telah mendapat vaksin Covid-19 tetap bisa menularkan virus ke orang lain.

Karena itu ia menekankan pentingnya tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat beraktivitas.

"Kalau virus menempel di tangan, virus itu bisa nempel di pakaian, helm, lalu bertemu dengan teman di kantor, keluarga di rumah, walaupun sudah divaksinasi bisa menularkan ke orang lain. Jadi walaupun sudah diimunisasi harus tetap pakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak," ucapnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya pemberian vaksin kepada minimal 70 persen populasi di suatu daerah guna tercapainya kekebalan kelompok atau herd immunity.

"Kalau yang kebal makin banyak, virus akan susah berkembang biak. Kalau sudah mencapai 70 persen, maka virus akan makin susah berkembang biak. Sehingga penularan menurun, kematian menurun, pandemi cepat berhenti, ekonomi akan membaik," kata Soejatmiko.

Baca Juga: Breaking! Inggris Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer Secara Luas

Sementara 30 persen yang tidak menerima vaksin diharapkan adalah mereka yang masih berusia 18 tahun ke bawah dan 59 tahun ke atas.  "Mereka usia 18 tahun ke bawah dan 59 tahun ke atas akan mendapat kekebalan kelompok jika semakin banyak usia 18 sampai 59 tahun yang divaksinasi," pungkasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI