Bukan dari China, Ahli Sebut Virus Corona Berasal dari Italia!

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 02 Desember 2020 | 15:31 WIB
Bukan dari China, Ahli Sebut Virus Corona Berasal dari Italia!
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fakta baru terkait virus Corona yang saat ini menjadi pandemi global terungkap. Diyakini, virus Corona penyebab Covid-19 bukan berasal dari China.

Alexander Kekule, seorang ahli virologi asal Jerman mengatakan bahwa sekitar 99,5 persen dari virus corona yang menyebar ke seluruh dunia saat ini merupakan jenis virus yang bermutasi di Italia utara.

Dalam program Markus Lenz, yang disiarkan oleh lembaga penyiar ZDF, Kekule menyebutkan bahwa virus yang sedang menjangkit di seluruh dunia disebut virus jenis G, yang mengubah gennya dan kini sangat mungkin lebih menular dari jenis virus yang berada di Wuhan.

Sejak 1999 Kekule menjabat sebagai pimpinan Mikrobiologi Medis dan Virologi di Universitas Halle-Wittenberg dan Direktur Institut Mikrobiologi Medis di KIinik Universitas Halle.

Dalam wawancara tersebut Kekule mengungkapkan bahwa awal tahun ini wabah virus asli yang tak terdeteksi meledak selama beberapa pekan di Italia utara.

Hingga ditemukan pada Februari, virus memiliki cukup waktu untuk tumbuh secara optimal di kawasan ini, di mana salah satu jenis virus yang lebih menular muncul.

Virus menyebar ke Amerika Serikat dan Eropa dari Italia utara, sementara China berhasil mengendalikan virus dengan berbagai langkah pencegahan.

Titik awal pandemi bukan berada di Wuhan, ungkap Kekule, menambahkan bahwa menurut sidik jari genetik, para ilmuwan dapat memastikan bahwa 99,5 persen dari virus yang sedang menyebar di seluruh dunia kini dapat ditelusuri ke virus yang muncul di Italia utara. (ANTARA)

Dokumen Rahasia dari China Bocor

Baca Juga: Jalani Isolasi Mandiri, Anies Baswedan: Ini Baru Pertama Kali IG Sendiri

Sebelumnya, kumpulan dokumen yang baru bocor merinci bagaimana China ceroboh dalam menangani hari-hari awal pandemi, termasuk merendahkan data Covid- 19 dan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk mendiagnosis kasus baru, menurut sebuah laporan pada hari Senin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI